35 Wilayah Jawa Timur Berisiko, BMKG Peringatkan Bahaya Cuaca Ekstrem hingga 5 Februari

KARIMATA.NET, SIDOARJO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah Jawa Timur pada periode 27 Januari hingga 5 Februari 2025. Cuaca ekstrem ini dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

BMKG menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Timur saat ini telah memasuki puncak musim hujan. Kondisi cuaca ekstrem dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya: Fenomena MJO (Madden-Julian Oscillation) dan gelombang atmosfer Rossby, yang meningkatkan intensitas pertumbuhan awan penghujan. Monsun Asia yang aktif, membawa massa udara lembap ke wilayah Jawa Timur. Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Jawa Timur, memperkuat suplai uap air untuk pembentukan awan. Daerah siklonik yang terbentuk di Samudera Hindia bagian selatan Jawa Timur, menciptakan daerah konvergensi yang mendukung peningkatan intensitas hujan.

Kondisi ini diperkirakan menyebabkan cuaca buruk di 35 wilayah, termasuk: Bangkalan, Banyuwangi, Batu, Bojonegoro, Bondowoso, Madiun, Pamekasan, Sumenep, Surabaya, Mojokerto, Gresik, Jember, Jombang, Lamongan, Lumajang, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Tuban, Blitar, Kediri, Pacitan, Trenggalek, dan Tulungagung.

BMKG mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap risiko bencana yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan topografi curam seperti kawasan bergunung, tebing, dan dataran tinggi. Dampak yang berpotensi terjadi meliputi: Banjir dan banjir bandang akibat intensitas hujan yang tinggi. Tanah longsor, terutama di daerah rawan erosi. Angin kencang yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur. Jalan licin dan berkurangnya jarak pandang, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.(Ainul/Ayg)