KARIMATA.NET, PAMEKASAN – PMI Pamekasan mendistribukan air bersih di tiga lokasi terdampak kekeringan di Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Tlanakan, Pamekasan pada Rabu (25/09/2024).
Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.45 hingga 13.30 WIB, dengan total volume air yang didistribusikan mencapai 15.000 liter.
Sobri Hasbullah, Petugas Distribusi air PMI Pamekasan mengatakan, dua lokasi di Kecamatan Pademawu diantaranya Dusun Jumiang Desa Tanjung sebanyak 10 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah penerima 10 laki-laki dan 25 perempuan. Kemudian Dusun Soro’ Beddian, Desa Pegagan, sebanyak 30 KK, dengan jumlah penerima 47 laki-laki dan 76 perempuan.
“Satu lokasi di Kecamatan Tlanakan yakni di Pondok Pesantren Bahrul Huda, Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, sebanyak 40 laki-laki dan 47 perempuan.” jelasnya.
Distribusi air bersih tidak terlepas dari berbagai kendala. Akses jalan yang sempit dan rusak menjadi tantangan utama. Selain itu, cuaca panas ekstrem menyebabkan tim distribusi harus ekstra hati-hati agar tidak mengalami dehidrasi.
“Kondisi di lapangan pun cukup menegangkan, dimana masyarakat berebutan saat mengambil air, sehingga banyak air yang tumpah sia-sia. Hal ini menjadi perhatian penting bagi kami untuk menjaga ketertiban,” ucapnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, petugas distribusi air mengambil beberapa langkah antisipatif. Driver truk tangki lebih berhati-hati saat mengendarai di jalur yang rusak dan sempit, sementara petugas distribusi memastikan asupan air cukup agar tetap terhidrasi di tengah cuaca terik. Tim TDB juga memberikan arahan kepada masyarakat untuk lebih tertib dan kondusif saat mengambil air.
“Distribusi air dilakukan menggunakan truk tangki PMI dengan nomor plat B 9412 SFA, dengan jarak tempuh dari markas PMI hingga lokasi distribusi tercatat 65 km (Km berangkat: 14.271 – Km kembali: 14.336),” tambahnya.
Respon masyarakat atas distribusi air ini sangat positif. Fadlillah, salah satu warga Jumiang, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Mator sakalangkong, aeng se ekerem sangat amanfaat dha’ masyarakat” (Terima kasih banyak, air yang dikirim sangat bermanfaat bagi masyarakat).
Sementara itu, Thoha (33), seorang warga Dusun Soro’ Beddian, menambahkan, “Mon bisa bhen are pak ngerem, ekanto ce’ kerrenga” (Kalau bisa setiap hari airnya dikirim, karena disini sangat kekeringan). Kemudian Ust. Alvin (21) dari Ponpes Bahrul Huda juga berharap agar pengiriman air dilakukan lebih pagi, “Kalau bisa pak lebih pagi ngirimnya, soalnya banyak santri yang belum mandi.” (Bambang)