Ritual Wekasan, Warisan Budaya Waru Timur yang Terus Lestari di Tengah Modernisasi

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Wekasan, yang juga dikenal sebagai Rebo Pungkasan, adalah tradisi unik yang dilaksanakan oleh masyarakat pada hari Rabu terakhir dibulan Safar dalam penanggalan Islam. 

Tradisi ini tetap lestari dan terus dijalankan secara turun-temurun oleh warga Dusun Sobih Tengger, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan.

Ryant Anggara, salah satu pendengar Radio Karimata di Waru pamekasan menjelaskan bahwa tradisi penyembelihan ayam secara massal ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. 

“Warga disini sangat kompak menjalankan tradisi ini setiap tahun. Penyembelihan ayam pada hari Rabu Wekasan adalah cara kami untuk menghormati leluhur dan menjaga keberkahan,” ujarnya saat on air di Radio Karimata, Rabu (04/09/2024).

Sebelum proses penyembelihan ayam dimulai, warga terlebih dahulu mengirimkan doa-doa kepada para leluhur masing-masing. Ritual ini dilakukan dengan penuh khidmat, menandakan betapa pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan rasa syukur di dalam masyarakat.

“Setiap keluarga mengirimkan doa-doa kepada leluhur mereka sebelum penyembelihan. Ini adalah bagian penting dari tradisi kami, sebagai bentuk penghormatan dan harapan agar kami senantiasa diberkahi,” tegasnya.

Setelah doa-doa dipanjatkan, ayam-ayam disembelih secara serentak oleh warga. Momen ini menjadi simbol solidaritas dan kebersamaan yang kuat di antara masyarakat. Setelah penyembelihan, setiap keluarga membawa ayam mereka pulang untuk dimasak dan dinikmati bersama keluarga.

“Setelah disembelih, ayam-ayam ini dimasak dan dimakan bersama keluarga setelah mengadakan doa bersama. Ini adalah momen yang sangat berarti bagi kami, karena disinilah nilai kebersamaan dan kekeluargaan terasa sangat kuat,” tegasnya.

Tradisi Wekasan di Dusun Sobih Tengger tidak hanya menjadi kegiatan ritual tahunan, tetapi juga wujud nyata dari kearifan lokal yang terus dijaga oleh masyarakat. Di tengah arus modernisasi, warga Waru Timur tetap teguh menjaga tradisi ini sebagai warisan budaya yang berharga.

Dengan melestarikan Wekasan, warga Dusun Sobih Tengger berharap generasi mendatang juga dapat mengenal dan memahami pentingnya menghormati leluhur serta menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama. Tradisi ini bukan hanya tentang penyembelihan ayam, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu.

Tradisi Wekasan ini menjadi bukti bahwa kearifan lokal masih memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat, menjadikannya sebagai warisan budaya yang layak untuk terus dijaga dan dilestarikan. (Ziyad/Lum)

Check Also

Kasus Penusukan Mertua oleh Menantu, Polisi Ungkap Dugaan Motif Pribadi

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Polres Pamekasan berhasil mengungkap motif kasus penusukan yang dilakukan seorang menantu bernama …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *