Foto: H. Her (Kiri) Saat Ikuti Rapat Penyusunan RUU. (Ist-Karimata)

Inginkan Pemerintah Hadir Secara Nyata, P4TM dan APCI Sampaikan Aspirasi ke Baleg DPR RI

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menerima aspirasi dari Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Se Madura (P4TM) serta Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) dalam rangka penyusunan RUU tentang Komoditas Strategis Perkebunan.

Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Baleg DPR RI itu diselenggarakan di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (27/05/2024).

Haji Khairul Umam atau yang akrab disapa Haji Her berkomitmen bersama Baleg DPR RI untuk bersama-bersama berjuang juga demi kesejahteraan para petani tembakau di Madura khususnya di kabupaten Pamekasan.

“Intinya kita hadir disini untuk kesejahteraan masyarakat petani tembakau. Juga kami inginkan pemerintah hadir secara nyata untuk memberikan perlindungan kepada kami,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, petani dan pedagang tembakau maupun cengkeh menginginkan adanya kehadiran negara secara nyata untuk memberikan perlindungan bagi dua komoditas tersebut.

“Dalam pertemuan itu, sempat diusulkan adanya badan yang mengelola tata niaga tembakau mengingat sumbangan cukai rokok yang merupakan hasil olahan tembakau dan cengkeh pada penerimaan negara cukup tinggi,” jelasnya.

Usulan tersebut juga dari badan yang dibentuk oleh pemerintah yang mengelola tata niaga tembakau.

Sementara Wakil Ketua Baleg DPR RI, Achmad Baidowi mengatakan saat ini memang telah ada beberapa peraturan daerah yang diinisiasi untuk melindungi petani. Menurutnya, penerapan perda-perda tersebut tak kunjung sukses lantaran tak ada cantolan undang-undang yang menguatkannya.

“Makanya kita ubah undang-undangnya, kita inisiasi undang-undangnya, sehingga ke bawahnya kena semua. Tidak ada alasan lagi Perda-nya khawatir bertentangan dengan undang-undang di atasnya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ia pun memaparkan bahwa rencananya RUU tentang Komoditas Strategis Perkebunan akan menjadi alas hukum yang akan mengatur proses dari hulu ke hilir untuk hasil perkebunan yang menjadi komoditas strategis.

“Pada klaster ini terdapat lima komoditas strategis perkebunan yang akan dibahas, antara lain cengkeh, tembakau, kelapa sawit, karet dan kakao.” tambah Baidowi. (Bambang/Suk)

Check Also

Dukung Swasembada, Polres Pamekasan Berkomitmen dalam Program Ketahanan Pangan

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Polres Pamekasan menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan yang menjadi fokus …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *