Pemkab Sumenep Perkuat Branding Daerah, Dorong Citra dan Daya Saing Lokal ke Tingkat Global

KARIMATAMEDIA, SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen memperkuat identitas dan karakter daerah melalui strategi branding yang terarah dan berkelanjutan.

Langkah ini menjadi upaya memperkenalkan kekayaan budaya, potensi pariwisata, serta produk unggulan lokal ke tingkat nasional maupun internasional.

Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, menyampaikan bahwa Sumenep memiliki kekayaan sejarah, budaya, dan warisan lokal yang luar biasa. Karena itu, selain memiliki lambang daerah, perlu dilakukan kemasan yang profesional melalui branding agar menjadi kekuatan ekonomi sekaligus kebanggaan masyarakat.

“Branding menjadi kunci dalam memperkuat citra daerah serta menumbuhkan rasa memiliki di kalangan masyarakat. Melalui identitas yang kuat, Sumenep akan semakin dikenal dan diakui,” ujar KH. Imam Hasyim.

Kabupaten Sumenep sendiri memiliki lambang resmi berbentuk perisai hijau dengan gambar kuda terbang bersayap berwarna kuning emas yang menoleh ke kiri, serta pita bertuliskan “Sumekar” di atas dasar putih. Sementara di sektor pariwisata, Sumenep telah mengusung city branding “Sumenep, The Soul of Madura”, yang menggambarkan Sumenep sebagai jiwa Pulau Madura dengan potensi wisata bahari, budaya, dan religi yang melimpah.

“Kami juga memiliki branding sebagai Kota Keris, karena Sumenep merupakan pusat kerajinan keris terbesar di Indonesia yang diakui UNESCO. Jumlah empu atau pembuat keris di daerah ini merupakan yang terbanyak di dunia,” terangnya.

ia berharap, penguatan branding tidak hanya menjadikan Sumenep dikenal sebagai daerah bersejarah dan berbudaya adiluhung, tetapi juga sebagai kota yang berdaya saing dan berkarakter kuat.

“Melalui branding pariwisata dan branding kabupaten, kami ingin membangun citra positif yang membedakan Sumenep dari daerah lain, dengan tetap berakar pada nilai budaya dan sejarah lokal,” imbuhnya.

Pada momentum Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep tahun 2025, pemerintah daerah mengusung tema “Ngopene Soengenep”, yang bermakna menjaga dan merawat warisan budaya luhur berbasis gotong royong, kejujuran, serta kearifan lokal di tengah arus modernisasi.

Wakil Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur Forkopimda, jajaran birokrasi, TNI, Polri, instansi vertikal, perguruan tinggi, pelaku usaha, insan media, serta seluruh masyarakat yang terus menjaga kebersamaan dan kekompakan, sehingga Sumenep tetap aman, damai, dan terkendali. (Ziyad/Ns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *