KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menyerang hewan ternak sapi di Kabupaten Pamekasan sejak akhir tahun 2024.
Indah Kurnia Sulistiorini, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, mengatakan sebanyak 404 sapi di Kabupaten Pamekasan terpapar PMK.
“Kasus PMK ini merupakan kejadian yang kedua kalinya setelah dua tahun yang lalu pada 2022 pernah mengalaminya, tapi yang sekarang tidak separah yang dulu,’’ katanya saat On Air di Dinamika Madura Radio Karimata, Sabtu (11/01/2025) sore.
Sebanyak 404 sapi yang terpapar PMK, sekitar 300 ekor sembuh, 19 ekor mati, dan ada yang sedang dalam pengobatan. Sapi yang terpapar ini tersebar di seluruh Kabupaten Pamekasan.
“Sapi yang mati ini selain terpapar PMK karena ikutan penyakit lain saat pancaroba seperti pakan yang kurang baik, Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau demam tiga hari, sehingga memperparah kondisi sapi,’’ jelasnya.
Tingkat penyebaran PMK sangat tinggi tapi jika dilakukan pengobatan yang benar tingkat kesembuhan juga akan tinggi.
Menurut Indah sejak Oktober 2024 belum ada alokasi vaksin tetapi kemungkinan dalam waktu dekat akan segera diterima. Apabila ada gejala PMK yang menyerang hewan ternak maka segera akan dilakukan pengobatan sesuai SOP.
Pemerintah melakukan pengobatan dan upaya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih paham tentang PMK yang marak terjadi.
“Kami menyarankan peternak melakukan perawatan sapi lebih intens dan mengendalikan diri untuk tidak membeli sapi terlebih dahulu,’’ pungkasnya. (Melli/Lum)