Radio Karimata Dinamika Madura 
KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Sejumlah masyarakat melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Pamekasan, Kamis (18/9/2025) siang, untuk menyuarakan sejumlah tuntutan.
Massa menyoroti pengadaan tembakau, hingga anggaran kasur dan sofa yang nilainya mencapai belasan juta rupiah.
Koordinator lapangan aksi menyebut, anggaran kasur, sofa, hingga perjalanan dinas yang mencapai ratusan juta rupiah sangat kontras dengan kondisi rakyat kecil yang masih dipaksa melakukan swadaya.
“Coba kita bayangkan dengan anggaran kasur, sofa, dan perjalanan dinas begitu besar, sementara rakyat kecil harus berjuang dengan swadaya,” teriaknya saat orasi.
Massa sempat saling dorong dengan petugas karena ingin bertemu Bupati Pamekasan. Setelah diberikan waktu hingga pukul 12.30 WIB, massa akhirnya masuk ke halaman kantor bupati lantaran belum ditemui. Hingga akhirnya, sekitar pukul 13.11 WIB, Bupati Pamekasan menemui langsung massa aksi didampingi sejumlah pejabat.
Menanggapi tuntutan tersebut, Bupati Pamekasan menjelaskan pengadaan kasur dan kursi sofa senilai Rp 220 juta dilakukan oleh Bagian Umum Setkab Pamekasan.
“Untuk kasur sebesar Rp 104,8 juta sudah tercatat dalam rencana umum pengadaan (RUP) tahun ini. Rinciannya, 2 unit kasur ukuran 200×200 seharga Rp 53,6 juta, sementara 2 unit kasur ukuran 180×200 senilai Rp 51,2 juta. Sedangkan kursi sofa berbahan jati ukir dianggarkan Rp 116 juta lebih,” terangnya.
Namun, bupati menegaskan bahwa pembelian kasur terjadi sebelum dirinya dilantik pada Maret 2025 lalu. Ia mengaku telah meminta agar anggaran dialihkan untuk keperluan lain yang lebih mendesak.
“Pengadaan kasur jauh sebelum saya berada di Pendopo Ronggosukowati. Saya sudah meminta bagian umum mengalihkan anggaran untuk lampu penerangan di pendopo, karena lebih penting dan sering dipakai untuk pertemuan banyak pihak,” tutupnya. (Ziyad/Ag)