Radio Karimata Dinamika Madura 
KARIMATA.NET, SAMPANG – Ketua KPU Kabupaten Sampang, Addy Imansyah memastikan kerusuhan di Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang terjadi akibat kesalahpahaman.
Menurutnya, kepastian itu didapat setelah anggotanya melakukan penelusuran dan pendalaman.
“Faktanya, massa mendatangi KPPS yang saat itu sedang mendirikan TPS dan menduga surat suara sudah dicoblos, dan tidak menghiraukan penjelasan KPPS bahwa itu bukan proses coblos surat suara,” kata Addy melalui video klarifikasinya.
Kata Addy, massa tersebut lalu membawa perlengkapan pemungutan suara berupa bilik suara sebanyak 4 buah dan 3 orang KPPS.
Sementara disinggung soal kotak suara, Addy menyampaikan kotak suara tersebut memang dititipkan di gudang penyimpanan PPS demi keamanan. Dan baru bergeser ke TPS pada Rabu (14/02/2024) pagi.
“Setelah dimediasi, akhirnya bilik suara dan KPPS dilepaskan, mereka pun langsung melanjutkan pendirian TPS dan memastikan keamanan dan kelengkapan kotak suara kemudian melanjutkan pemungutan sesuai jadwal,” tambah Addy.
Dari peristiwa itu, KPU Sampang sangat mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut karena dinilai tidak hanya menghambat tahapan Pemilu, Tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban.
Sebelumnya pada Selasa (13/02/2024) sekitar jam 22.00 WIB, beredar video di media sosial dan aplikasi perpesanan dengan narasi video surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan pungut hitung di TPS 21 Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.