KARIMATAMEDIA, PAMEKASAN – Perayaan Hari Jadi (Harjad) ke-495 Kabupaten Pamekasan tahun ini tak sekadar pesta seremonial. Di balik semarak acara, terselip keteladanan nyata dari para pemimpinnya.
Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman dan Wakil Bupati H. Sukriyanto membuat langkah tak biasa: memotong gaji mereka selama satu bulan penuh untuk mendukung terselenggaranya kegiatan budaya “Semalam di Madura”.
Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman bilang, langkah itu menjadi simbol komitmen dan kepedulian pemimpin daerah terhadap semangat kesederhanaan yang kini digaungkan pemerintah pusat.
“Kami ingin Harjad tahun ini menjadi refleksi kesederhanaan dan kebersamaan. Peringatan ini bukan tentang kemewahan, tapi tentang makna dan nilai yang kita rayakan bersama masyarakat,” tegas Bupati KH. Kholilurrahman, Rabu (29/10/2025).
Acara “Semalam di Madura” yang dijadwalkan berlangsung Sabtu (1/11/2025) malam di Alun-Alun Arek Lancor, akan menjadi puncak rangkaian Harjad ke-495. Kegiatan ini mengusung konsep kolaborasi seni, budaya, dan tradisi khas Madura mulai dari musik sape’ sonok, tarian lokal, hingga pameran UMKM.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kesederhanaan bisa tetap indah, budaya bisa tetap hidup tanpa kemewahan. Yang penting adalah makna kebersamaan,” sambungnya.
Tak hanya Bupati dan Wabup, Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan juga dikabarkan siap mengikuti langkah serupa dengan menyumbangkan sebagian penghasilannya demi mendukung acara tersebut.
“Untuk Hari Jadi ini, saya pribadi dan Wakil Bupati sudah bertekad untuk memotong gaji selama satu bulan penuh. Sementara Ketua Dewan dan pihak lain silakan ditanyakan langsung. Yang jelas, ini bentuk komitmen kita bersama,” ujar Bupati Kholilurrahman.
Sementara itu, Wakil Bupati Sukriyanto menegaskan bahwa kebijakan tersebut bukan hanya bentuk pengorbanan pribadi, melainkan ajakan moral bagi seluruh ASN dan masyarakat agar ikut berpartisipasi aktif dalam memajukan daerah.
“Kami ingin Harjad ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Kalau pemimpinnya sudah mau berkorban, semoga masyarakat juga termotivasi ikut berkontribusi. Inilah semangat gotong royong yang sesungguhnya,” tutur Wabup Sukriyanto dengan penuh semangat.
Melalui momentum Harjad ke-495, Pemerintah Kabupaten Pamekasan berharap seluruh kegiatan dapat berlangsung meriah tanpa berlebihan, sederhana tapi tetap berkesan.
“Pamekasan sudah berusia hampir lima abad. Ini bukan hanya perayaan umur, tapi perayaan semangat. Kami ingin menjadikan Harjad ke-495 sebagai tonggak memperkuat kebersamaan, memperkokoh identitas, dan menumbuhkan rasa bangga menjadi orang Pamekasan,” pungkas Bupati KH. Kholilurrahman.
Dengan semangat “Sederhana tapi Bermakna”, langkah berani Bupati dan Wabup ini menjadi inspirasi baru bagi masyarakat Madura bahwa kepemimpinan sejati bukan diukur dari kemewahan perayaan, melainkan dari ketulusan memberi dan keikhlasan berbagi. (Ziyad/Ns)
Karimata Media Dinamika Madura