KARIMATAMEDIA, MADURA — Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan penyaluran BBM subsidi di wilayah Madura masih berjalan sesuai kuota pemerintah dan dalam kondisi aman. Kepastian ini disampaikan setelah muncul laporan warga mengenai kesulitan mendapatkan Biosolar di sejumlah SPBU, terutama di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyampaikan bahwa Pertamina tetap berkomitmen menjaga ketersediaan energi nasional, termasuk penyaluran BBM subsidi sesuai kuota dan titik layanan yang ditetapkan BPH Migas.
“Secara umum, ketersediaan BBM jenis Biosolar di SPBU wilayah Madura berada dalam kondisi aman dan mencukupi. Jika ada SPBU yang kosong, biasanya karena penyesuaian kuota setelah menyalurkan lebih dari batas yang ditentukan,” ujar Ahad.
Ia menambahkan, Madura disuplai dari Fuel Terminal Camplong dan Instalasi Surabaya Group dengan distribusi meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, hingga pulau-pulau kecil di ujung timur Madura.
Dalam keterangannya, Ahad menjelaskan bahwa realisasi penyaluran Biosolar hingga Desember 2025 telah mencapai 34 ribu KL atau 97 persen di Pamekasan, serta 40 ribu KL atau 95 persen di Sumenep. Pertamina Patra Niaga juga terus berkoordinasi dengan pemerintah dan BPH Migas terkait rencana penambahan kuota Biosolar.
Lebih jauh, Ahad menegaskan bahwa stok Biosolar di Madura masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Ia memastikan bahwa pengawasan terus diperketat agar distribusi lebih tepat sasaran dan meminimalkan potensi penyimpangan.
“Kami berharap kondisi di lapangan segera kembali normal dan masyarakat dapat menggunakan BBM subsidi secara bijak sesuai kebutuhan,” pungkasnya.
Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat yang membutuhkan informasi layanan dan produk dapat menghubungi Pertamina Call Center 135. (Bam/Ain)
Karimata Media Dinamika Madura