KARIMATAMEDIA,PAMEKASAN – Aktivis Tani Merdeka menyoroti masih adanya praktik nakal sejumlah kios pupuk di Pamekasan yang menjual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET).
Temuan ini disampaikan langsung Ketua DPD Tani Merdeka Pamekasan, Basri, dalam pertemuan bersama anggota DPRD Pamekasan. Basri mengatakan, temuan lapangan menunjukkan banyak kios masih menjual pupuk dengan harga tinggi dan tidak sesuai regulasi.
“Masih banyak kita temukan kios nakal yang menjual pupuk dengan harga tinggi di atas HET,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sesuai Perpres Nomor 6 Tahun 2025 dan Permen Pertanian Nomor 15 Tahun 2025, harga pupuk seharusnya sudah turun 20 persen. Namun, di beberapa kecamatan seperti Larangan, Pakong, Batumarmar, Palengaan, hingga Tlanakan, pupuk masih dijual sekitar Rp 100.000 per sak, lebih tinggi dari seharusnya.
“Alasan mereka karena masih ada stok lama dengan harga yang lama,” tambah Basri. Ia juga menyebut banyak petani tidak menebus jatah secara utuh, sehingga sisa pupuk menjadi rawan diselewengkan dan berpotensi menimbulkan penyelundupan.
“Saya berharap para wakil rakyat juga ikut memantau dan mengawasi hak petani. Ini masif kami temukan di sejumlah kecamatan,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Pamekasan, Tabri S Munir, mengatakan pihaknya sudah mempertemukan Aktivis Tani Merdeka dengan pihak terkait. “Kami sudah memfasilitasi, karena tadi dihadiri KP3, biar mereka yang menindaklanjuti,” jelasnya.
Namun, Tabri menegaskan bahwa penindakan pelanggaran bukan kewenangan DPRD, melainkan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). Ia juga mengingatkan bahwa Tani Merdeka belum merinci lokasi kios yang menjual pupuk di atas HET. (Ziyad/Ag)
Karimata Media Dinamika Madura