KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Pendakian Gunung Waru di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, resmi ditutup sementara mulai Kamis malam (29/5/2025) malam.
Penutupan ini dilakukan oleh para tokoh masyarakat dan pemerintah Desa Waru Timur sebagai bentuk antisipasi terhadap kekhawatiran sosial dan moral yang berkembang di tengah masyarakat.
Kepala Desa Waru Timur, Sholehoddin, membenarkan adanya penutupan sementara tersebut. Ia mengatakan, kebijakan ini diambil karena kekhawatiran akan munculnya perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan agama setempat.
“Benar, dilakukan penutupan sementara. Karena dikhawatirkan akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kejadian tidak senonoh, yang bukan muhrim dan sebagainya. Untuk informasinya belum terjadi, cuma dikhawatirkan takut sampai terjadi, dan merusak budaya-budaya yang ada di sana,” ujarnya saat dikonfirmasi Jurnalis Karimata, Jumat (30/5/2025) sore.
Sholehoddin menambahkan, jumlah pengunjung yang datang ke Gunung Waru Pamekasan belakangan ini meningkat drastis. Bahkan, pada hari sebelum penutupan, tercatat sekitar 60 sepeda motor mendatangi kawasan tersebut, termasuk pengunjung dari luar daerah seperti Jember.
“Ya, banyak. Terus yang paling membudak itu kemarin. Informasinya sekitar nyampe 60 sepeda motor yang ke sana. Bahkan ada yang dari Jember katanya. Kendaraan dititip di rumah warga yang ada di bawah,” katanya.
Saat ini, telah dipasang banner yang bertuliskan larangan masuk di sekitar lokasi pendakian. Penutupan ini juga selaras dengan sikap keagamaan warga setempat yang masih sangat kuat dan memegang teguh nilai-nilai moral.
“Sebenarnya saya sebagai Kepala Desa mendukung adanya lokasi seperti ini. Tapi di Waru Timur ini masyarakatnya masih kental dengan keagamaannya. Sesuatu yang menjurus ke hal-hal yang tidak diinginkan itu sangat dilarang, walaupun belum sampai terjadi,” jelasnya.
Sholehoddin mengaku akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak sebelum memutuskan apakah Gunung Waru akan dibuka kembali untuk umum atau tidak.
Sebelumnya, para tokoh masyarakat Waru Timur menggelar deklarasi penutupan sementara Gunung Waru. Dalam deklarasi tersebut, mereka menyampaikan tiga alasan utama penutupan, yakni kegiatan pendakian yang dianggap mendekati kemaksiatan, lalu lintas pendaki yang meresahkan warga, dan kekhawatiran akan kerusakan moral generasi muda.
Berikut kutipan isi deklarasi masyarakat:
“Kami lapisan tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar Gunung Waru Pamekasan menyatakan sikap bahwa untuk sementara Gunung Waru tertutup untuk umum. Maka dari itu, mulai saat ini, Kamis malam Jumat, tanggal 29 Mei 2025, yang memiliki agenda untuk mendaki Gunung Waru Pamekasan agar dibatalkan. Dengan alasan pertama, 80% mendekati kemaksiatan. Kedua, hilir mudik pendaki meresahkan masyarakat. Ketiga, khawatir merusak moral pemuda dan pemudi warga sekitar.”
Hingga berita ini terbit, belum ada kepastian kapan pendakian Gunung Waru akan kembali dibuka. Pemerintah desa dan tokoh masyarakat masih menunggu evaluasi lanjutan sembari memantau situasi di lapangan. (Ziyad/Ayg)