KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia terus melakukan langkah kesiapsiagaan menghadapi tren peningkatan kasus cacar monyet (Monkey pox/Mpox) yang kini telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global.
Alya Hanifa Rasyidi, SKM, Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama Dinkes Pamekasan, menyatakan meningkatnya kasus di sejumlah negara menjadi perhatian serius, meskipun hingga saat ini, di Pamekasan belum ditemukan kasus serupa.
“Ciri awal monkeypox atau Mpox biasanya ditandai dengan demam tinggi, diikuti oleh munculnya ruam 1 hingga 3 hari kemudian. Perkembangan ruam ini bisa berlangsung selama 3 hingga 4 minggu,” jelasnya saat on air di Radio Karimata, Senin (26/08/2024) siang.
Ia menambahkan bahwa cacar monyet dapat menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang memiliki gejala, sehingga penting bagi masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan kasus di sekitarnya.
Dinkes Pamekasan juga mengingatkan masyarakat agar tidak ragu untuk menghubungi kader kesehatan, Puskesmas, atau rumah sakit terdekat jika menemukan gejala yang mencurigakan.
“Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk deteksi dini agar penularan tidak meluas. Nanti akan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah gejala tersebut merupakan cacar monyet atau bukan,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah antisipasi ini, Dinkes Pamekasan berharap dapat mencegah penyebaran cacar monyet di wilayahnya dan menjaga kesehatan masyarakat tetap terjaga. (Ziyad/Mel)