KARIMATA.NET, BANGKALAN – Ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat soal isi film yang ditayangkan salah satu akun YouTube Akeloy Production dengan judul Guru Tugas 2 yang menuai pro-kontra di lingkungan masyarakat.
Diketahui di film tersebut banyak akun yang berkomentar salah satunya akun @Fajar_Ari304.
“Mencemarkan nama baik guru tugas saya selaku santri alumni pesantren dan juga termasuk guru pengabdian merasa keberatan kalau film seperti ini di tayangkan ini yg menyebabkan orang berprasangka buruk ke pondok pesantren terkhusus kepada ustadz-ustadz Pondok, pangapunten sak durunge,” tulisnya pada kolom komentar.
Akun lain @vhianlutieofficial6298 juga turut berkomentar yang isinya “Jujur saya tidak pernah menonton video chanel Akeloy Production, tapi tadi malam ada temen saya yg bercerita tentang video akeloy yg meresahkan masyarakat khususnya bagi santri dan guru tugas. Dan hal ini sangat di sayangkan, mengingat Akeloy Production banyak pengikutnya. Kami harap video semacam ini di takedown saja, agar tidak menjadi asumsi bagi masyarakat awam bahwa guru tugas itu tidak benar. Semoga tim Akeloy Produktion bisa memahami ini. Sekian terimakasih.”
Permintaan untuk menghapus video sampai kecaman juga disampaikan dari salah satu insan pesantren KH. Taufiqurrahman Khozin, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan.
“Guru tugas itu berangkat ke berbagai daerah dengan membawa tugas suci dari pesantren-pesantren besar untuk membantu lembaga pendidikan dan pesantren, sementara, dalam video yang ada itu hanya menampilkan sisi negatif saja, jika memang ada perilaku satu atau dua orang guru tugas yang kurang baik di tengah-tengah masyarakat, jangan dipukul rata. Itu kan hanya oknum saja,” tegasnya, Minggu (05/05/2024) sore.
Bahkan Kiai Apik sapaan akrabnya, mengaku akan berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBHNU). Jika permintaan tersebut tidak diindahkan, maka pihaknya akan menempuh jalur hukum dengan delik pencemaran nama baik pesantren.
Dikonfirmasi secara terpisah, Yus Muhammad, Produser Film Guru Tugas menceritakan bahwa film itu diangkat dari kisah nyata seorang pria yang pernah ia temui di Surabaya satu tahun lalu, dimana ia merupakan seorang santri dan pernah menjadi guru tugas di salah satu daerah. Menurutnya cerita dalam film tersebut adalah kisah yang dialami selama mengemban guru tugas dari pria yang sempat ia temui.
Terkait tema, ia mengaku memang sudah mempertimbangkan namun soal adegan dalam film tersebut menurutnya sebuah kelalaian dari tim dan sudah dilakukan revisi.
“Pertimbangan untuk tema tentu kita sudah prtimbangkan, Cuma utnuk adegan yang nyeleneh itu kita tidak ada pertimbangan, entah kelalaian dari kami langsung mengupload sehingga terjadilah seperti yang tidak kita sadari yang dan akhirnya kami harus meng-cut. Setelah upload sekitar 2/3 jam kami lakukan cut dari beberapa video itu,” tambahnya.
Tujuan dari penayangan film tersebut menurutnya untuk mengedukasi, serta video tersebut menurutnya sudah dilakukan revisi.
“Tidak ada maksud untuk menjatuhkan marwah nama baik guru tugas apalagi salah satu lembaga pesantren. Niat kami dari hati ingin mengedukasi terutama kepada santri terutama yang bertugas agar lebih berhati-hati saat menjalankan amanah yang diberikan dari pesantren,” jelasnya.
Dari kejadian itu, pihaknya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. (Ayu/Icr)