KARIMATAMEDIA,PAMEKASAN – Satu korban penganiayaan dan pengeroyokan yang terjadi di depan Masjid Agung As-Syuhada, Kabupaten Pamekasan, pada Minggu (9/11/2025) dini hari, meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Smart Pamekasan. Dengan demikian, dua korban dari insiden tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Korban yang meninggal tersebut bernama Ahmad Rosidi (16), warga Desa Teja Barat, Kecamatan Pamekasan. Remaja ini mengalami luka serius di perut akibat benda tajam yang diduga digunakan pelaku saat kejadian.
Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Smart Pamekasan, Sri Ayunda Ningsih, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menjelaskan bahwa kondisi Ahmad Rosidi sempat memburuk meski telah mendapat tindakan medis maksimal dari tim dokter.
“Korban mengalami luka sobek di bagian perut akibat benda tajam. Sekitar pukul 14.10 WIB kondisi pasien mulai menurun dan langsung kami pindahkan ke ruang ICU untuk penanganan intensif,” ujar Sri Ayunda saat dikonfirmasi Jurnalis Karimata Media, Senin (10/11/2025) pagi.
Namun, upaya penyelamatan tidak membuahkan hasil. Sekitar pukul 23.36 WIB, Ahmad Rosidi dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Teja Barat pada pukul 00.26 WIB untuk dimakamkan.
Sebelumnya, empat korban pengeroyokan langsung dilarikan ke rumah sakit. Tiga di antaranya dirawat di RSUD Smart Pamekasan, sedangkan satu korban lainnya menjalani perawatan di RS Larasati Pamekasan. Korban meninggal pertama adalah Weroair Rasyid (27), warga Desa Teja Barat, yang mengalami luka robek cukup dalam di leher kanan akibat senjata tajam. Dua korban lain, yakni Ahmad Rosidi dan Rafli, masih menjalani perawatan di RSUD Smart dengan luka di perut dan punggung. Sementara korban berinisial J (27) dirawat di RS Larasati setelah dibawa warga sekitar pukul 03.30 WIB.
Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Triyulianto menyampaikan bahwa pihaknya telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus ini. Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan kemungkinan adanya pelaku lain.
“Kami terus mendalami kasus ini. Semua pelaku utama sudah diamankan dan sedang kami mintai keterangan,” ujar AKBP Hendra saat konferensi pers, Minggu (9/11/2025) malam. (Ziyad/Ain)
Karimata Media Dinamika Madura