Karimata Media Dinamika Madura 
KARIMATA MEDIA, PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten Pamekasan mengajukan tambahan kuota BBM bio solar ke Pertamina menyusul antrean panjang kendaraan diesel yang terjadi di sejumlah SPBU di wilayah Pamekasan dalam beberapa waktu terakhir.
Bachtiar Effendy, Kepala Bagian Perekonomian Setkab Pamekasan, mengatakan pengajuan tambahan kuota bio solar telah dilakukan sekitar dua minggu lalu melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Jakarta serta Pertamina Patra Niaga Surabaya, dengan tembusan ke Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur dan Hismawa Migas Madura.
“Pemkab Pamekasan sudah mengajukan permohonan tambahan kuota bio solar sekitar dua minggu yang lalu tanggal 12 Desember ke BPH Migas dan Patra Niaga Surabaya,” ujar Bachtiar ke Gatekeeper Karimata Media pada Jum’at (26/12/2025).
Ia menjelaskan, sebelum pengajuan tersebut, Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur juga telah mengajukan permohonan penambahan kuota BBM untuk seluruh daerah di Jawa Timur. Adapun pengajuan tambahan kuota bio solar untuk Pamekasan hingga akhir tahun 2025 diperkirakan mencapai sekitar 810 kiloliter.
Bachtiar menyebutkan, berdasarkan informasi dari Pertamina Patra Niaga Surabaya, alokasi bio solar untuk Kabupaten Pamekasan pada tahun 2025 sebesar kurang lebih 34.740 kiloliter, dan hingga saat ini telah tersalurkan ke seluruh SPBU dan SPDN sekitar 98,43 persen.
“Memang dari pantauan di lapangan, setiap kali dilakukan pendistribusian bio solar langsung habis. Ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan pengguna bio solar serta perkembangan dunia usaha masyarakat,” jelasnya.
Namun demikian, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari Pertamina Patra Niaga Surabaya terkait persetujuan pengajuan tambahan kuota tersebut.
Pihak Pemkab Pamekasan terus berupaya setiap tahun mengusulkan penambahan kuota BBM, baik bio solar maupun pertalite dan pengelola SPBU agar tetap mengutamakan pelayanan, khususnya kepada sasaran pengguna bio solar dan pertalite sesuai ketentuan yang berlaku. (Melli/Bam)