KARIMATAMEDIA, THAILAND – Kebanggaan luar biasa datang dari putra asli Bangkalan Madura, Hauqalah Fakhal Arvyello, yang sukses menyumbangkan medali bagi Indonesia di ajang SEA Games Thailand 2025 dari Cabang Olahraga (Cabor) Triathlon/Duathlon.
Atlet muda berusia 18 tahun ini berhasil membawa pulang satu medali emas dan satu medali perak setelah melalui perjuangan yang sangat intens.
Hauqalah saat on air di Radio Karimata menceritakan bahwa jadwal pertandingan di Thailand sangat padat, di mana ia harus bertanding secara back-to-back di nomor Duathlon. Pada nomor Men’s Duathlon Team Relay, Hauqalah bersama tim (Alias Praji dan Ronald Bintang Setiawan) sukses meraih Medali Perak.
“Kami hanya selisih satu detik dari Vietnam, kalah di kedisiplinan transisi saja,” kenang Hauqalah mengenai ketatnya persaingan di nomor tersebut.
Tak lama berselang, hanya dengan waktu istirahat kurang dari satu jam, Hauqalah kembali turun di nomor Mixed Duathlon Team Relay bersama Martina Ayu Pratiwi, Alias Praji, dan Zahra Bulan Aprillia Putri. Kerja sama tim yang solid membawa mereka meraih Medali Emas, mengungguli pesaing kuat seperti Filipina, Vietnam, Thailand, dan Singapura.
Di balik kesuksesannya, terdapat kisah haru yang memotivasi Hauqalah. Ia mengungkapkan bahwa masa persiapannya sangat berat, terlebih ia kehilangan ayah tercintanya pada November 2022 saat ia sedang menjalani latihan intensif.
“Itu momen paling berat buat saya. Saat itu saya sedang merantau untuk latihan dan tidak bisa pulang karena Covid dan jadwal latihan yang padat,” ungkapnya.
Kemenangan ini ia persembahkan khusus untuk almarhum ayahnya dan ibunda tercinta yang menjadi pendukung utamanya. Sebagai putra asli Bangkalan, ia bertekad untuk terus membawa nama Madura ke kancah internasional yang lebih tinggi.
Hauqalah yang memulai karier renangnya sejak usia 7 tahun dan terjun ke dunia Triathlon di usia 14 tahun ini, tidak ingin berpuas diri. Setelah kepulangannya ke Bangkalan, ia menargetkan untuk bisa menembus skuad Asian Games.
“Pesan saya untuk atlet muda lainnya, tetap semangat. Memang susah di awal dan banyak hambatan, tapi kita harus terus melewati batu-batu besar itu. Jangan lupa ibadah dan ingat kepada Allah,” tutupnya. (Ziyad/Mel)
Karimata Media Dinamika Madura