Karimata Media Dinamika Madura 
KARIMATAMEDIA, PAMEKASAN – Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur, memanfaatkan momentum Hari Jadi Pamekasan ke-495 sebagai ajang refleksi untuk meneguhkan kembali nilai sejarah dan jati diri daerah.
Dalam rapat paripurna istimewa, ia menegaskan bahwa peringatan pada 3 November bukan hanya seremoni, melainkan pengingat terhadap deklarasi Pamekasan sebagai daerah oleh Raja Ronggosukowati sosok yang mewariskan semangat kemandirian dan pemerintahan berdikari.
Pada kesempatan itu, Ali Masykur menyampaikan bahwa Raja Ronggosukowati merupakan simbol pemerintahan mandiri sekaligus raja Islam pertama di Pamekasan, dimana ajaran dan kepemimpinannya diikuti oleh hampir seluruh masyarakat kala itu.
“Dari beliau kita belajar tentang kemandirian, baik dalam ekonomi maupun dalam menyikapi persoalan. Beliau tidak terikat oleh pendapat orang lain,” ujarnya.
Paripurna istimewa yang digelar berdekatan dengan penetapan Peraturan Daerah tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini juga digunakan sebagai ruang evaluasi kinerja pemerintah daerah. Ali menilai momen Hari Jadi sebagai titik baca ulang perjalanan pembangunan dalam satu tahun terakhir sekaligus merumuskan target untuk satu tahun ke depan.
“Ini saatnya kita melihat apa saja yang sudah dicapai dan apa yang harus dikejar untuk tahun mendatang,” tegasnya.
Beberapa penghargaan yang diraih Pemkab Pamekasan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat turut disorot sebagai capaian positif. Namun ia mengingatkan bahwa penghargaan bukan akhir, melainkan pemacu untuk terus memajukan masyarakat.
Selain itu, Ali Masykur menekankan pentingnya percepatan serapan anggaran jelang akhir tahun. Ia mengingatkan bahwa lambatnya serapan anggaran dapat berdampak pada stagnasi ekonomi hingga memicu persoalan sosial.
“Ekonomi akan berjalan, terutama serapan anggaran kepada teman-teman media, karena saya dengar pemerintah banyak utang kepada media. Itu harus terserap. Kalau tidak terserap, bisa muncul pengangguran baru,” tandasnya. (Ziyad/Faz)