KARIMATAMEDIA, PAMEKASAN – Pemerintah resmi memulai pembangunan 800 unit gudang dan gerai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/KDKMP) secara serentak di seluruh Indonesia, Jumat (17/10/2025).
Program yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto ini menandai langkah awal penguatan ekonomi rakyat berbasis desa.
Di Kabupaten Pamekasan, terdapat enam titik lokasi groundbreaking, salah satunya di Desa Samatan, Kecamatan Proppo. Kegiatan peletakan batu pertama di masing-masing titik digelar serentak, dipimpin oleh berbagai unsur Forkopimda setempat.
Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Letkol Kav Agus Wibowo Hendratmoko, S.H., M.Han., mengatakan, pembangunan koperasi ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan simbol dimulainya gerakan ekonomi desa yang mandiri dan berdaya saing.
“Koperasi ini kan merupakan soko guru perekonomian Indonesia. Jadi peletakan batu pertama hari ini bukan hanya pembangunan secara fisik, tapi menjadi langkah awal untuk menggerakkan roda ekonomi dari tingkat desa,” ujarnya.
Agus menambahkan, keberadaan Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi penggerak utama aktivitas ekonomi masyarakat desa, mulai dari sektor produksi hingga distribusi hasil pertanian dan UMKM.
“Kita ingin masyarakat ikut terlibat aktif. Semangat gotong royong ini yang akan menjadi ruh dari koperasi Merah Putih. Kalau semua elemen bergerak bersama, cita-cita besar Presiden untuk membangun ekonomi nasional dari desa akan lebih cepat terwujud,” imbuhnya.
Secara teknis, pembangunan fisik enam unit koperasi di Pamekasan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025, dengan rencana operasional penuh mulai Januari 2026.
“Estimasi akhir Desember ini sudah selesai dan awal Januari 2026 bisa mulai operasional,” jelas Agus.
Pihaknya juga menekankan pentingnya dukungan lintas sektor, baik dari pemerintah daerah, aparat desa, hingga tokoh masyarakat, demi memastikan keberlanjutan dan efektivitas koperasi tersebut.
Agus menegaskan bahwa seluruh pembiayaan proyek pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Pamekasan sepenuhnya bersumber dari PT Agrinas, bukan dari dana desa maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Untuk dana nanti dari PT Agrinas. Jadi tidak memakai dana desa ataupun APBD. Besarannya sama untuk tiap desa, tapi rincian penggunaan anggaran masih dalam proses pembaruan,” terangnya.
Program Kopdes Merah Putih digadang menjadi tulang punggung ekonomi desa yang berorientasi pada kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Melalui model koperasi modern, pemerintah berharap ekonomi nasional dapat tumbuh dari bawah, dimulai dari sektor-sektor produktif di tingkat desa.
“Kita ingin gerakan ekonomi ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa. Dari desa bangkit, untuk Indonesia yang lebih kuat,” pungkasnya. (Ziyad/Ns)