Breaking News

Satu Santri Pamekasan Teridentifikasi Jadi Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny

KARIMATA MEDIA, PAMEKASAN –Satu korban dalam tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, dipastikan berasal dari Kabupaten Pamekasan.

Korban bernama Muhammad Ridwan Sahari, santri berusia 14 tahun, dengan asal keluarga dari Dusun Tengginah I, Desa Pangtonggel, Kecamatan Proppo, Pamekasan.

Kepastian identitas tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan, Dhofir Rosyidi, usai menerima laporan resmi dari tim identifikasi.

“Korban atas nama Muhammad Ridwan Sahari, usia 14 tahun. Secara administrasi memang beralamat di Bendul Merisi, Surabaya, karena orang tuanya bekerja di sana. Namun, asal keluarganya dari Desa Pangtonggel, Kecamatan Proppo, Pamekasan,” jelas Dhofir, Sabtu (11/10/2025).

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda, Dorong Pemuda Jadi Pelopor Pembangunan

Ia menambahkan, proses identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan DNA dan medis gigi oleh tim DVI Polri. Berdasarkan hasil tersebut, jenazah dipastikan merupakan santri asal Pamekasan yang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut.

“Hasil identifikasi sudah final dan terkonfirmasi oleh tim medis. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya, Proppo, Pamekasan. Kami dari BPBD akan mendampingi proses kedatangan dan pengantaran jenazah hingga ke rumah duka,” tambah Dhofir.

Hingga Sabtu (11/10/2025), tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi 51 korban dari total 67 kantong jenazah yang diterima pasca runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny.

Baca Juga:  Lalu Lintas di Bangkalan Buka Tutup Imbas Perbaikan Jembatan, Ini Jalur Alternatifnya!

Sementara itu, Suadah, salah satu perangkat Desa Pangtonggel, membenarkan bahwa pihak keluarga tengah menyiapkan prosesi pemakaman di kampung halaman.

“Keluarga sudah menyiapkan tempat pemakaman sejak beberapa waktu lalu, begitu mendapat kabar bahwa salah satu korban berasal dari sini. Jenazahnya sedang dalam perjalanan menuju Pangtonggel,” tuturnya.

Peristiwa runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, termasuk bagi warga Pamekasan yang turut berduka atas kehilangan salah satu putra terbaiknya. (Ziyad/Faz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *