KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Lonjakan kasus campak di Kabupaten Pamekasan terus meningkat. Data Dinas Kesehatan per 1 September 2025 mencatat ada 350 kasus suspek, dengan hasil 160 positif campak, terdiri dari 159 campak dan 1 rubella.
Dari jumlah itu, enam anak dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, dr. Saifuddin, membenarkan adanya lonjakan kasus tersebut. Ia menyebut mayoritas pasien berasal dari kelompok anak yang tidak pernah mendapatkan imunisasi.
“Berdasarkan status imunisasi, terbanyak pada status tidak pernah imunisasi sebesar 72 persen. Sebagian besar pasien juga harus dirawat di rumah sakit,” terang dr. Saifuddin, Senin (1/9/2025).
Dari enam anak yang meninggal, dua di antaranya terkonfirmasi positif campak yakni NA, 2 tahun 4 bulan asal Panaguan, dan MH, 4 tahun 8 bulan asal Pasean. Sementara empat lainnya masih berstatus suspek.
Berdasarkan jenis kelamin, kasus campak di Pamekasan hampir seimbang, yaitu 180 laki-laki dan 170 perempuan.
Untuk menekan penularan, Dinas Kesehatan melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) berupa imunisasi massal campak di daerah dengan kasus tinggi. Sasaran mencapai 5.016 anak usia 9 hingga 59 bulan.
“Kami sudah mengusulkan 650 vial vaksin ke Dinas Kesehatan Provinsi, sementara yang terpenuhi baru 200 vial, sisanya menunggu informasi dari Kemenkes,” jelas dr. Saifuddin.
Ia menambahkan, imunisasi MR (Measles-Rubella) sangat penting karena kedua penyakit tersebut sangat menular dan dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak. (Ziyad/Ans)