KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak yang kembali muncul di sejumlah daerah. Pencegahan utama dinilai melalui imunisasi rutin bagi anak-anak.
Sri Agustini, Subkor Surveilans dan Imunisasi Dinkes Pamekasan, menjelaskan bahwa penularan campak sangat mudah terjadi bisa melalui udara, baik dari percikan batuk maupun bersin dan menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, diare berat, dan bahkan kematian pada balita.
“Di Pamekasan imunisasi masih belum mencapai target. Ada anak-anak yang belum mendapat imunisasi lengkap karena sebagian masyarakat beranggapan anak tanpa imunisasi masih sehat, ada pula yang menyebut meski diimunisasi tetap bisa sakit, namun tidak parah,” jelas Sri Agustini.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, masyarakat diimbau untuk memastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi campak sesuai jadwal, yaitu pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD. Orang tua juga disarankan untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat jika menunjukkan gejala campak seperti demam, batuk, pilek, mata merah, dan ruam kulit.
“Imunisasi ini benteng untuk melawan penyakit. Untuk mencegah campak ya vaksin, ditambah menjaga kesehatan serta konsumsi makanan bergizi,” tegasnya saat Talkshow di Radio Karimata.
Sementara itu, Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama Dinkes Pamekasan, Alya Hanifa Rasyidi, menambahkan cakupan imunisasi campak di Pamekasan masih rendah dalam lima tahun terakhir.
“Kebanyakan orang tua enggan imunisasi karena takut anak panas dan sakit, padahal imunisasi campak tidak ada efek sampingnya,” ujar Alya.
Dinkes Pamekasan saat ini tengah melakukan Imunisasi Kejar atau imunisasi kurang lengkap dikhususkan bagi anak-anak yang sebelumnya belum lengkap imunisasinya dan Program ORI (Outreach / Imunisasi Rutin Intensif) yang menyasar anak usia tertentu dengan vaksin lengkap untuk memastikan cakupan imunisasi.
Alya menambahkan, Kecamatan Palengaan menjadi kecamatan dengan cakupan imunisasi terendah akibat multifaktor, termasuk dampak pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat takut serta kesibukan orang tua.
Kasus campak terbanyak di Puskesmas Panaguan, Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan menjadi perhatian serius dalam beberapa waktu terakhir. Desa ini termasuk dalam daftar wilayah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak, bersama dengan desa-desa lain seperti Pademawu, Sopaah dan merebak ke daerah Pantura.
“Kami berharap dukungan masyarakat untuk aktif ke posyandu agar imunisasi bisa dilaksanakan,” pungkasnya. (Anisa/Sl)