KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Seorang balita berusia empat tahun yang dirawat di Puskesmas Pasean, Kabupaten Pamekasan, meninggal dunia, Rabu (27/8/2025).
Balita tersebut diduga terpapar campak, meski hasil uji laboratorium masih menunggu kepastian.
Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Avira Sulistyowati menyatakan, pasien meninggal ini baru disebut sebagai “terduga campak” karena laboratorium belum memastikan.
“Pasien yang meninggal berusia empat tahun. Kami menyebut sebagai terduga campak karena hasil uji laboratorium belum keluar,” jelas Avira.
Menurut Avira, dugaan campak muncul berdasarkan deteksi awal petugas medis melalui gejala yang dialami anak tersebut. Balita itu sebelumnya mengalami demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah seperti flu.
“Setelah itu, muncul bercak koplik atau bintik putih kecil di dalam mulut sebelum ruam merah khas campak menyebar ke seluruh tubuh 3-5 hari sejak gejala awal muncul. Bintik-bintik ini berwarna putih atau keabu-abuan dengan dasar merah, biasanya terlihat di pipi atau mulut,” jelasnya.
Berdasarkan gejala tersebut, tim medis menduga balita ini terpapar campak. Untuk memastikan, Dinkes langsung melakukan uji laboratorium.
Avira menambahkan, jumlah warga Pamekasan yang terdata positif campak kini mencapai 123 anak dari total 261 anak yang terduga. Tingginya kasus campak di wilayah ini diduga kuat akibat rendahnya tingkat imunisasi.
“Kita menghimbau orang tua untuk segera membawa anaknya mengikuti imunisasi lengkap. Pencegahan dengan vaksinasi jauh lebih aman daripada menunggu gejala muncul,” ujarnya. (Ziyad/Sl)