Radio Karimata Dinamika Madura 
KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Program 100 hari kerja Bupati Pamekasan telah tuntas, meski capaian hanya 90 persen akibat sejumlah kendala.
Salah satunya efisiensi anggaran serta penarikan kembali sebagian dana ke pusat untuk mendukung program prioritas presiden.
KH. Kholilurrahman, Bupati Pamekasan menyampaikan, evaluasi akan dilakukan agar program 100 hari kerja tidak berhenti di tingkat kabupaten, tetapi merata hingga kecamatan dan desa sehingga manfaatnya dirasakan masyarakat.
“Kami ingin ke depan semua program menyentuh langsung masyarakat di bawah. Sementara, mengenai Jukir liar dan petugas kebersihan akan kami temui secara khusus agar tujuan pemerintah tersalurkan dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, silaturahmi menjadi salah satu kunci agar pemerintah memahami kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini diwujudkan melalui safari Jumat yang digelar berpindah-pindah, silaturahmi ulama–umara di pendopo dan kecamatan, hingga ajakan menjaga kebersihan di area pelabuhan Branta.
“Kami mendorong masyarakat agar hidup bersih dan sehat. Jalan rusak memang jadi kendala karena anggarannya terbatas, namun masyarakat juga turut memperbaiki secara swadaya,” tambahnya.
Bupati menegaskan, penerangan jalan umum akan ditingkatkan dari Pamekasan hingga Pasean wilayah Pantura, pembangunan gorong-gorong di juga akan diupayakan agar tidak membahayakan apalagi ketika musim hujan.
Isu mengenai jalan menuju akses ke kediaman Bupati yang berkembang saat ini sudah lama diusulkan bukan karena pribadi melainkan karena akses menuju pondok pesantren dan dampaknya dirasakan oleh masyarakat.
Sementara, terkait penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), ia berharap kesadaran bersama.
“Kalau PKL ada di luar, konsumen pasti memilih di trotoar karena mudah dijangkau. Maka harus kompak semua ada di dalam Food Colony,” jelasnya.
Kami berharap masyarakat bisa jadi anak yang baik dan Berdikari. Sementara, Pemerintah jadi orang tua yang baik. Sehingga, pembangunan Pamekasan akan berhasil dengan baik. (Melli/Lum)