KARIMATA.NET, MADINAH — Dua jemaah haji asal Kabupaten Sumenep, Madura, dilaporkan mengalami gejala demensia sesaat setelah tiba di Kota Madinah, Arab Saudi.
Keduanya berasal dari Kecamatan Lenteng dan sempat menunjukkan perilaku kebingungan hingga terpisah dari rombongan. Namun, saat ini kondisi keduanya dikabarkan mulai membaik.
Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kloter 23 Sumenep, H. Nurun Naem, S.Kep., Ns., membenarkan kabar tersebut dan menyebutkan bahwa kedua jemaah yang mengalami demensia adalah Mujair (98) dari Lenteng Barat dan Sumaina (66) dari Desa Lenteng.
“Betul, kemarin ada jemaah, Pak Mujair dari Lenteng Barat, Sumenep, usia 98 tahun, mengalami demensia. Sejak kemarin beliau selalu ingin keluar dari hotel mencari keluarganya dan mengambil celana karena katanya ada uang di dalamnya,” jelas H. Nurun Naem saat dikonfirmasi di Madinah, Sabtu (10/05/2025).
Menurutnya, gejala yang dialami diduga dipicu oleh kelelahan dan perubahan cuaca ekstrem di Tanah Suci. Saat dilakukan visitasi pada pagi hari ini, kondisi Pak Mujair sudah mulai membaik.
“Pagi tadi kami lakukan visitasi, kondisinya sudah membaik. Tapi ketika ditanyakan kembali soal kejadian kemarin, beliau lupa. Ini memang khas dari gejala demensia ringan yang bisa dipengaruhi oleh faktor kelelahan dan cuaca panas di Madinah,” tambahnya.
Sementara itu, jemaah lainnya, Ibu Sumaina (66) juga mengalami kondisi serupa sejak kemarin. Bahkan sempat terpisah dari rombongan pada malam hari.
“Bu Sumaina sempat tidak bersama rombongan semalam. Tapi berkat upaya dari ketua rombongan, beliau berhasil ditemukan. Pagi tadi kondisinya juga sudah mulai pulih dan bisa kembali beraktivitas,” terang Nurun Naem.
Disebutkan bahwa Ibu Sumaina sempat mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke Indonesia karena merasa tidak betah dan menunjukkan tanda-tanda demensia. Berkat bimbingan ibadah dan pendampingan tim kesehatan, ingatannya perlahan pulih.
“Kemarin Bu Sumaina perasaannya ingin pulang, tidak kerasan. Tapi setelah kami dampingi dan pembimbing ibadah memberikan motivasi, alhamdulillah pagi ini beliau sudah pulih dan bisa mengikuti kegiatan kembali,” pungkasnya.
Tim kesehatan Kloter 23 tetap memberikan pemantauan khusus terhadap jemaah lansia, mengingat kondisi fisik dan mental mereka lebih rentan terhadap perubahan lingkungan selama proses ibadah haji. (Ziyad/Mel)