Breaking News

Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai, Langkah Awal Menuju Perdamaian Setelah 15 Bulan Konflik Gaza

KARIMATA.NET, GAZA – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas resmi diberlakukan pada Minggu (19/1/2025) pagi waktu setempat, setelah sempat mengalami penundaan selama tiga jam karena kendala teknis.

Perjanjian ini menjadi momen bersejarah setelah lebih dari satu tahun mediasi intensif yang difasilitasi oleh Qatar dan Mesir. Gencatan senjata ini dipandang sebagai langkah awal untuk mengakhiri perang selama 15 bulan yang menghancurkan Gaza.

Marissa Noriti, Liaison Officer EMT MER-C yang saat ini berada di Deir al Balah, Gaza Tengah, mengungkapkan bahwa penundaan terjadi karena kesulitan teknis dalam menyerahkan daftar nama sandera kepada pihak Israel.

“Pada 24 jam terakhir sebelum gencatan senjata, Israel masih melancarkan serangan ke Gaza. Hal ini menyulitkan Hamas untuk berkoordinasi dengan pihak Israel,” ungkap Marissa saat on-air di Radio Karimata.

Namun, menjelang pukul 11 siang waktu Gaza, Israel mengkonfirmasi telah menerima daftar nama sandera yang akan dibebaskan. Komitmen dari kedua belah pihak memungkinkan gencatan senjata ini akhirnya berjalan sesuai rencana.
Gencatan senjata ini dirancang untuk dilakukan dalam tiga tahap: Tahap Pertama (Enam Minggu) Israel akan menarik pasukan dari Jalur Gaza dan menghentikan serangan udara selama 10 jam setiap hari. Selama proses serah terima tawanan, penghentian serangan udara akan diperpanjang hingga 12 jam. Israel juga berkomitmen membuka akses bagi truk bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Tahap Kedua dan Ketiga, ditargetkan untuk mewujudkan gencatan senjata permanen, dengan pelaksanaannya bergantung pada evaluasi tahap pertama.

Sejak gencatan senjata dimulai, pasokan truk bantuan kemanusiaan ke Gaza mulai meningkat. Namun, sejumlah wilayah masih dijaga ketat oleh pasukan Israel, terutama di perbatasan, sehingga tetap berisiko bagi warga yang mendekat.

Sebagian warga Gaza Selatan telah kembali ke Rafah untuk memeriksa rumah mereka yang hancur akibat serangan. Warga Gaza City juga mulai bergerak ke Gaza Utara, meski belum ada pergerakan dari Gaza Utara ke Selatan karena keberadaan pos pemeriksaan yang dijaga ketat oleh Israel.

Menurut Marissa, sejauh ini tidak ada serangan dari Israel sejak hari kedua gencatan senjata.

“Ini memberikan sedikit harapan bagi warga untuk memulai proses pemulihan, meskipun situasi masih rapuh,” tambahnya.

Gencatan senjata ini membawa harapan baru bagi warga Gaza, namun tantangan besar masih menanti. Pelaksanaan tahap kedua dan ketiga akan sangat bergantung pada evaluasi tahap pertama, termasuk tingkat kepatuhan kedua belah pihak terhadap perjanjian. (Fauzi/Zyd)

Check Also

Polisi di Bangkalan Lakukan Aksi Heroik: Bantu Persalinan di Jembatan Suramadu

KARIMATA.NET, BANGKALAN –  Aksi heroik dilakukan oleh anggota polisi Satuan Samapta Polres Bangkalan di Jembatan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *