KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Program penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Madura terus berlanjut, termasuk di Kabupaten Pamekasan. Salah satunya program pendampingan yang digalakkan Palang Merah Indonesia (PMI).
Program yang dilakukan PMI di Madura mulai sejak 2023, meliputi; Sosialisasi tentang polio ke masyarakat dan Pembangunan Sanitasi seperti kamar mandi komunal dan septic tank, yang masih diprogramkan.
PMI Pamekasan sebagai salah satu pelaksana program pendampingan polio tersebut kini sudah berjalan sejak 2023.
“Program ini sudah lama dan kita melibatkan masyarakat setempat didampingi relawan PMI. Program dari awal sosialisasi polio juga perbaikan sanitasi dan akan membangun MCK setelah ini. Dan kita dimonitoring oleh PMI Pusat hari ini,” kata Suharyono, MPd, Wakil Ketua PMI Pamekasan saat on air di Radio Karimata.
Menurut Suharyono, program sanitasi seperti pembuatan MCK masih program lanjutan, saat ini Monev (monitoring dan evaluasi) PMI khusus program upgrading kamar mandi yang dilaksanakan PMI Pamekasan.
“Alhamdulillah, tim Monev senang karena tugas kita maksimal bahkan melewati target,” pungkasnya.
Hal yang sama disampaikan Sekretaris PMI Pamekasan, Hairul Saleh. Menurutnya pelaksana program pendampingan dan sosialisasi polio serta sanitasi dilaksanakan di Madura di 3 kabupaten, yaitu, Bangkalan, Sampang dan Pamekasan.
“Program sosialisasi dan teknis KLB Polio sudah berjalan dan saat ini dilakukan monitoring dan evaluasi oleh tim Health PMI Pusat, Yaitu Anggi Ardiansyah dan Dini Fitriyah,” ujar Hairul Saleh kepada Jurnalis Karimata, Kamis (19/12/2024) Siang.
Menurutnya, Tim Monev melakukan monitoring di Kampung Jagalan Kelurahan Barurambat Kota Pamekasan.
“Tujuannya monitoring pendampingan teknis KLB polio dan cek upgrading 12 kamar mandi di daerah jagalan Kelurahan Barkot. Untuk pembangunan kamar mandi komunal dan septic tank masih menunggu program selanjutnya,” tuturnya.
Sementara Health Team PMI Pusat Anggi Ardiansyah bersama Dini Fitriyah mengaku puas dengan tugas yang dilakukan relawan dan pengurus PMI Pamekasan. Mulai dari program sosialisasi hingga program pendampingan teknis.
“Tugas teman-,teman PMI Pamekasan maksimal karena melibatkan masyarakat lokal juga untuk pengerjaan upgrading kamar mandi, bahkan dari 11 rencana tapi 12 kamar mandi milik warga bisa terlaksana,” ujar Anggi Ardiansyah.
Program pendampingan dan teknis sanitasi di harapkan bisa terlaksana, termasuk pembangunan septic tank dan kamar mandi komunal (kamar mandi umum) yang masih akan dilaksanakan program berikutnya.
Tim monitoring tiba di Pamekasan Kamis 19 Desember 2024, ditemui sekaligus didampingi Wakil Ketua, Sekretaris dan perwakilan pengurus serta relawan PMI Pamekasan menuju sejumlah lokasi, seperti rumah warga di kampung Jagalan Kel. Barurambat Kota Pamekasan. (Hen/Ayg)