KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan mencatat penurunan jumlah dusun yang terdampak kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, mengungkapkan bahwa upaya pengeboran air yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan di 12 titik menjadi salah satu faktor di balik pengurangan kekeringan ini.
Kekeringan yang terjadi tahun 2024 telah melanda 75 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Dari 13 kecamatan yang ada di Pamekasan, hanya 3 kecamatan yang tidak masuk dalam data kekeringan, yaitu Kecamatan Kota, Kecamatan Galis, dan Kecamatan Pakong.
“Pengeboran air yang dilakukan di 12 titik oleh Kementerian Pertahanan sangat membantu dalam mengurangi dampak kekeringan yang biasanya kami alami setiap tahun. Banyak dusun yang sebelumnya kekurangan air sekarang bisa mendapatkan pasokan air yang memadai,” ujar Akhmad Dhofir Rosidi.
Upaya ini juga didukung oleh pemantauan terus-menerus oleh BPBD Pamekasan serta berbagai langkah mitigasi yang dilakukan untuk menghadapi kekeringan yang masih terjadi di beberapa wilayah. BPBD berharap dengan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, masalah kekeringan ini dapat semakin teratasi dan tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat Pamekasan.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan bijak dalam menggunakan air, serta melaporkan segera jika ada wilayah yang mengalami kesulitan air agar bisa segera ditangani,” tegasnya.
Dengan adanya penurunan jumlah dusun terdampak kekeringan ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat Pamekasan dapat meningkat, dan krisis air yang selalu menjadi masalah tahunan dapat diminimalisir. Kerjasama antara pemerintah daerah, pusat, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan kekeringan ini, dan dengan langkah-langkah yang telah diambil, Pamekasan diharapkan dapat menjadi daerah yang lebih tangguh dalam menghadapi musim kering di masa mendatang. (Ziyad/Ayg)