Pemkab Pamekasan Evaluasi dan Perkuat Dapur MBG agar Layanan Lebih Merata

KARIMATAMEDIA.PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh anggota Satgas dan perwakilan dapur MBG. 

Rakor ini digelar untuk mempercepat pelaksanaan sekaligus memastikan program MBG berjalan sesuai standar di seluruh wilayah Pamekasan.

Plh Sekda Pamekasan Didik Hariyadi menyampaikan, dalam Rakor tersebut dilakukan pengecekan terhadap jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang sudah beroperasi. Saat ini, terdapat 78 SPPG yang sudah resmi terbentuk, dengan 57 diantaranya sudah aktif melayani distribusi makanan bergizi bagi penerima manfaat.

“Kami ingin memastikan seluruh dapur MBG berfungsi optimal dan sesuai SOP. Koordinasi ini penting agar pelaksanaan MBG berjalan lancar, tepat sasaran, dan tidak menimbulkan persoalan di lapangan,” ujar Didik Hariyadi dalam pernyataannya.

Ia menegaskan, pemerintah berkomitmen mengawal pelaksanaan program agar berjalan baik dan benar, serta menghindari potensi penyimpangan maupun kejadian luar biasa seperti yang pernah terjadi di daerah lain.

Sementara itu, Koordinator Wilayah MBG Kabupaten Pamekasan, Hariyanto Rahmansyah Triarif, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG di Pamekasan menempati urutan ketiga terbesar di Jawa Timur, setelah Bojonegoro dan Lamongan.

“Pamekasan menjadi salah satu daerah dengan pelaksanaan MBG terbesar. Saat ini fokus kami pada pemerataan pembagian penerima manfaat dan penyesuaian kuota di setiap dapur MBG,” jelas Hariyanto Rahmansyah Triarif.

Menurutnya, pemerintah telah mengumpulkan kepala-kepala SPPG di tingkat kecamatan untuk melakukan musyawarah dan menentukan pembagian penerima manfaat. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih kuota, terutama di wilayah perkotaan yang memiliki jumlah dapur lebih banyak.

“Awalnya kuota per dapur berkisar antara 3.500 hingga 4.000 penerima manfaat. Namun setelah evaluasi, jumlahnya direvisi menjadi sekitar 2.500 per dapur agar lebih merata dan realistis,” tambahnya.

Rakor juga menjadi wadah bagi Satgas dan pengelola dapur untuk menyampaikan kendala di lapangan, termasuk kendala logistik dan teknis pelaksanaan. Semua masukan akan dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan program MBG di Pamekasan.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan program nasional yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama pelajar dan kelompok rentan, sekaligus mendorong pemerataan kesejahteraan melalui layanan pangan sehat dan bergizi. (Ziya/Ns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *