KARIMATA.NET, SUMENEP – Operasi Patuh Semeru 2025 bukan hanya mencatat penurunan kecelakaan lalu lintas, tetapi juga menandai perubahan signifikan dalam kesadaran dan perilaku pengguna jalan di Kabupaten Sumenep. Hal ini diungkapkan Polres Sumenep sebagai bagian dari evaluasi dua pekan pelaksanaan operasi yang berlangsung sejak 14 hingga 27 Juli 2025.
Kapolres Sumenep AKBP Rivanda, S.I.K. mengatakan, tren penurunan pelanggaran dan kecelakaan lebih mencerminkan tumbuhnya budaya tertib di tengah masyarakat.
“Kami mencatat bukan hanya angka yang turun, tetapi juga antusiasme warga dalam mengikuti penyuluhan, patuh pada imbauan petugas, dan aktif menyebarkan edukasi melalui media sosial,” ujarnya.
Polres Sumenep mencatat 148 kali penyuluhan langsung kepada masyarakat, termasuk pelaku usaha transportasi dan komunitas motor. Di sisi digital, penyebaran pesan keselamatan lalu lintas melalui media sosial melonjak 93%, menunjukkan keterlibatan warga dalam menyebarkan pesan positif secara sukarela.
“Fakta bahwa pelanggaran pengendara di bawah umur turun hingga 96% dan tidak ada pengendara mabuk selama operasi menunjukkan adanya efek jangka panjang dari pendekatan persuasif yang kami lakukan,” imbuh Kapolres.
Selama Operasi Patuh Semeru 2025, Polres Sumenep juga mengedepankan metode edukatif melalui 8.216 teguran, sementara tilang manual hanya dilakukan pada 791 pelanggar. Ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat mulai menginternalisasi pentingnya keselamatan, bukan semata karena takut ditilang.
AKBP Rivanda menegaskan, sinergi antara kepolisian, masyarakat, dan media telah menciptakan iklim lalu lintas yang lebih sehat. Ia berharap kesadaran kolektif ini tidak berhenti di masa operasi, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Sumenep. (Fauzi/Ans)