Rifki Ramadhani, Mahasiswa Teknik Sipil yang Terbangkan Mimpi Lewat Aeromodelling

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Nama Rifki Ramadhani Hartono bukan sosok asing di dunia Olahraga utamanya di Pamekasan. Pria (21) yang akrab disapa Rifki ini merupakan mahasiswa Universitas Madura (UNIRA) jurusan Teknik Sipil yang sekarang masih semester 4.

Di balik hiruk pikuk aktivitas kampus dan padatnya jadwal perkuliahan, Rifki Ramadhani Hartono tetap setia menatap langit. Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Madura (Unira) ini punya dunia lain yang ia tekuni sejak kecil yakni Aeromodelling.

Sosok Rifki tak lepas dari gemblengan keras sang pelatih yang juga ayah tercintanya, Rudi Hartono. Karimata Media berbincang dengan Ayah Rifki yang aktif di Pramuka dan FASI (Federasi Aero Spot Indonesia) Pamekasan ini.

“Tidak ada pilih kasih, semua atlet diperlakukan sama, justru meski anak sendiri ya lebih harus lebih disiplin,” Kata Rudi.

Bertempat tinggal di Jalan Mandilaras II No. 11 Pamekasan, Rifki mulai mengenal aeromodelling sejak kelas 4 SD. Ketertarikan itu bukan sekadar iseng seorang anak kecil. Buktinya, di usia 13 tahun, ia sudah menorehkan prestasi di Kejurda Free Flight (FF) tahun 2017 di Raci, Pasuruan. Saat itu, ia naik podium ketiga di kelas FF A2. Tahun yang sama, Rifki juga dipercaya tampil di Kejurda Control Line pintu awal yang membawanya terus melaju hingga kini.

“Karena anaknya juga suka, maka kami hanya mendukung dan memfasilitasi,” Ungkap ayah Rudi kepada Jurnalis Karimata.

Kini, di usia 21 tahun, Rifki tak hanya mengasah ketekunan di bangku kuliah, tapi juga membagi waktu untuk latihan di Lapangan Sedangdang dan halaman Stadion Gelora Ratu Pamelingan, setiap hari Minggu, Selasa, dan Kamis.

Diketahui pada Ajang Porprov IX Jawa Timur 2025, Rifki Ramadhani Hartono menyumbangkan 2 medali emas dan 2 perak untuk Pamekasan. Hal itu merupakan bukti semangat Rifki menekuni dunia Aeromodeling. Sehingga total medali yang disumbangkan dari Cabor Aeromodeling Pamekasan yakni 5 medali; yakni 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu.

“Ini bukan sekadar lomba, tapi multi event. Di sana mental diuji, semangat ditantang, dan kebetulan pada porprov kemarin Rifki mendapat emas dan perak,” Terangnya.

Rifki meraih medali di Porprov IX dengan beberapa katagori mata lomba, yaitu Mata lomba F1A (Terbang bebas), memperoleh medali Perak Mata lomba F1H (Terbang bebas), memperoleh medali Perak Mata lomba F2B (Aerobatic), memperoleh medali emas F2D (Combat), memperoleh medali emas. Mata lomba 3 dan 4 ini Mata lomba yang menggunakan mesin.

Meski sudah beberapa kali mengukir prestasi, Rifki memilih tetap rendah hati. Ia percaya bahwa kemenangan bukan tujuan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar.

“Ayah memang selalu berpesan, janganlah terlalu berbangga dengan hasil yang diperoleh. Di depan mata sudah menunggu event-event selanjutnya. Teruslah berlatih, ini yang saya dan teman-teman ingat,” Ujar Rifki bersama ayahnya.

Selanjutnya, Rudi berharap calon atlet baru atau pemula bisa muncul lagi untuk regenerasi, meskipun ada penilaian bahwa olahraga aeromodeling agak mahal.

“Tidak mahal, yang penting anak-anak suka dan bermain sekaligus berolahraga sekaligus berprestasi. Setiap kelas kategori lomba kan bermacam-macam, jadi tergantung jenis lomba dan alatnya, ayo bergabung,” tambah ayah Rifki ini.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Darah semangat Rifki mungkin tak lepas dari dukungan keluarga. Ia putra dari pasangan Rudi Hartono dan Ramlah sang ibu, yang sejak awal memberikan ruang dan restu untuk anaknya menggapai mimpi, bahkan hingga sejauh langit tempat pesawat mini miliknya mengudara. (Ayu/Hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *