Asap Selimuti Pamekasan, Diduga Akibat Pembakaran Jerami Jelang Musim Tembakau

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pendengar Radio Karimata melaporkan adanya kepulan asap yang menyelimuti wilayah Kota Pamekasan, terutama pada sore hingga malam hari. 

Asap tersebut tak hanya mengganggu jarak pandang pengendara, tetapi juga menyebabkan iritasi pada mata warga.

Menanggapi keluhan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, membenarkan adanya kemunculan asap yang cukup pekat di beberapa titik wilayah kota.

“Benar, dalam dua hari terakhir kami mencatat adanya kepulan asap di wilayah Kota Pamekasan. Dugaan sementara, asap tersebut berasal dari aktivitas pembakaran jerami yang dilakukan oleh petani, khususnya pada sore hingga malam hari,” ujar Dhofir saat dikonfirmasi Karimata.net, Rabu (07/05/2025).

Menurutnya, pembakaran jerami tersebut merupakan bagian dari proses persiapan lahan untuk penanaman tembakau, yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Madura. Namun, pihaknya menegaskan bahwa pembakaran terbuka seperti itu berisiko mengganggu kesehatan dan keselamatan masyarakat.

“Pembakaran jerami memang kerap dilakukan menjelang musim tanam tembakau. Tapi kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan untuk memberikan penyuluhan kepada para petani agar tidak membakar jerami secara terbuka,” jelasnya.

Dhofir juga menambahkan bahwa jerami yang biasanya dibakar sebenarnya masih memiliki nilai manfaat lain, seperti dijadikan sebagai pakan ternak atau bahan pupuk organik.

“Jerami itu bisa diolah jadi pakan ternak atau kompos. Jadi tidak harus dibakar. Kita ingin mengedukasi masyarakat untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa arah angin saat ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan asap terbawa hingga ke pusat kota.

“Angin saat ini berhembus dari arah timur, sehingga asap dari pembakaran yang terjadi di kawasan timur kota ikut terbawa ke wilayah kota dan menyebabkan gangguan pandangan serta iritasi pada warga,” terangnya.

BPBD Pamekasan mengimbau warga, khususnya para petani, untuk menghentikan pembakaran jerami sembari menunggu hasil koordinasi dengan pihak terkait. Warga juga diminta untuk segera melapor jika menemukan titik api atau asap pekat yang berpotensi membahayakan lingkungan sekitar. (Ziyad/Lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *