KARIMATA.NET, SUMENEP – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Trunojoyo Sumenep menyebut bahwa wilayah Madura saat ini tengah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau.
Ari Widjajanto, Kepala BMKG Trunojoyo Sumenep, saat on air di Radio Karimata menyampaikan bahwa masa transisi ini diprediksi berlangsung selama Maret hingga April 2025.
“Wilayah Madura saat ini masih berada dalam fase pancaroba, atau masa transisi dari musim penghujan ke musim kemarau. Kemungkinan awal kemarau akan terjadi mulai bulan Mei 2025, dan puncaknya diperkirakan jatuh pada bulan Agustus mendatang,” jelasnya, Jumat (11/04/2025).
Ia menambahkan bahwa potensi hujan lokal masih bisa terjadi di beberapa wilayah Madura. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya suhu permukaan laut yang memicu pembentukan awan konvektif, penyebab terjadinya hujan.
Berikut adalah prediksi awal musim kemarau tahun 2025 di wilayah Madura berdasarkan pembagian dasarian:
Kabupaten Sumenep: Dasarian III Maret 2025: Batang-Batang, Batuan, Dungkek, Gapura, Gayam, Giligenting, Kalianget, Kota Sumenep, Manding, Nonggunong, Ra’as, Saronggi, Talango.
Dasarian I–III April 2025: Ambunten, Arjasa, Batuputih, Bluto, Dasuk, Ganding, Guluk-Guluk, Kangean, Lenteng, Masalembu, Pasongsongan, Pragaan, Rubaru, Sapeken.
Kabupaten Pamekasan: Dasarian I–III April 2025: Batumarmar, Galis, Kadur, Larangan, Pademawu, Pakong, Palengaan, Pamekasan, Pasean, Pegantenan, Proppo, Tlanakan, Waru.
Kabupaten Sampang: Dasarian I–III April 2025: Banyuates, Camplong, Jrengik, Karang Penang, Kedungdung, Ketapang, Omben, Pangarengan, Robatal, Sampang, Sokobanah, Sreseh, Tambelangan, Torjun.
Kabupaten Bangkalan: Dasarian III Maret 2025: Arosbaya, Geger, Klampis, Kokop, Sepulu. Dasarian I–III April 2025: Blega, Galis, Konang, Kwanyar, Modung, Tanjung.
Dasarian I–III Mei 2025: Bangkalan, Burneh, Kamal, Labang, Socah, Tanah Merah, Tragah.
Tak hanya itu, Ari juga menyampaikan bahwa dalam beberapa hari kedepan, bibit siklon tropis 96S berpotensi membawa dampak hujan lebat hingga gelombang tinggi di wilayah perairan sekitar Madura.
“Kami menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang rawan terjadi saat pancaroba, seperti angin kencang, puting beliung, petir, hingga hujan lebat berdurasi singkat,” ungkapnya.
Masyarakat diimbau untuk lebih siaga dan berhati-hati, terutama di wilayah yang setiap tahunnya rentan mengalami dampak cuaca ekstrem. (Ziyad/Mel)