Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 900 meter di atas puncak pada Kamis (3/3/2025) pagi.

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 900 Meter

KARIMATA.NET, LUMAJANG – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Kamis, 3 April 2025, pukul 07.09 WIB. 

Dilansir dari laman https://magma.esdm.go.id, tinggi kolom letusan terpantau mencapai sekitar 900 meter di atas puncak atau sekitar 4.576 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah timur serta tenggara. Aktivitas erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 144 detik.

Sebagai langkah mitigasi, PVMBG mengeluarkan sejumlah himbauan kepada masyarakat dan wisatawan diantaranya, Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

PVMBG juga mengingatkan agar tidak ada aktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru, mengingat potensi bahaya lontaran batu pijar yang dapat membahayakan keselamatan.

Warga yang berada di sekitar aliran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar. Kawasan yang berisiko tinggi antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Semeru masih dalam pemantauan. Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana diharapkan tetap mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan pemerintah setempat.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, masyarakat di sekitar Gunung Semeru juga perlu memperhatikan potensi hujan yang dapat memicu aliran lahar dingin. Bagi warga yang berada di daerah rawan, disarankan untuk selalu siap siaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. (Ziyad/Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *