KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Gunung Semeru mengalami erupsi yang cukup signifikan. Informasi ini diumumkan secara resmi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI melalui situs resminya, Pada Rabu, (25/12/2024), pukul 16:48 WIB,
Menurut laporan tersebut, tinggi kolom letusan terpantau sekitar 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 5.176 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke timur laut, menciptakan pemandangan dramatis di langit sekitar kawasan Gunung Semeru.
Erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 22 mm dan durasi 120 detik. Data ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup kuat, meskipun masih dalam parameter yang dapat dipantau oleh otoritas terkait.
Berdasarkan pengumuman Kementerian ESDM RI, masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Serta, Tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Dan Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Ainul/Bam)