Evaluasi dan Strategi Bersama, Langkah Pemkab Pamekasan Menuju Zero Stunting

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengadakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting pada Selasa (19/11/2024).

Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) baik di tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Pamekasan. 

Dalam sambutannya, Penjabat Sekretaris Daerah Pamekasan, Achmad Faisol, menekankan pentingnya sinergi semua pihak untuk mencapai target ini.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja semua pihak agar bersama-sama menurunkan angka stunting. Saat ini, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap dan ASI eksklusif di Kabupaten Pamekasan masih sangat rendah. Ini menjadi tantangan besar yang harus segera kita atasi,”tegasnya. 

Sementara Kepala DP3AP2KB Kabupaten Pamekasan, Munapik, S.Ag., M.Pd.I., mengungkapkan bahwa angka stunting di Pamekasan saat ini sudah berada pada tingkat yang sangat rendah dibandingkan rata-rata nasional maupun provinsi.

“Angka stunting di Pamekasan sudah mencapai 2,26 persen atau setara 1.319 anak. Ini adalah pencapaian yang membanggakan, tetapi tugas kita ke depan adalah mempertahankan angka ini agar tidak naik, bahkan kalau bisa terus turun,” tegas Munapik. 

Ia menambahkan, jika tren penurunan stunting terus berlanjut dan hasil survei seperti Survei Kesehatan Indonesia (SKI) maupun Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan hasil positif, Kabupaten Pamekasan berpotensi mendapatkan Bantuan Fiskal dari Pemerintah Pusat.

“Bantuan ini sangat bermanfaat untuk pembangunan di Pamekasan, sehingga perlu ada upaya kolektif dari semua pemangku kepentingan,” ujarnya. 

Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam meningkatkan cakupan program-program kesehatan terkait stunting, seperti pemberian ASI eksklusif, imunisasi, dan pemenuhan gizi seimbang di masyarakat. Dengan kolaborasi lintas sektor dan evaluasi yang rutin, Pamekasan optimis dapat menjadi kabupaten percontohan dalam penanganan stunting di Indonesia. 

Melalui rapat ini, DP3AP2KB dan Tim TPPS juga menyusun beberapa langkah strategis, antara lain: 

  1. Optimalisasi Posyandu dan Pelayanan Kesehatan untuk memantau tumbuh kembang anak secara berkala. 
  2. Edukasi Gizi dan Pola Asuh bagi orang tua melalui sosialisasi di desa-desa. 
  3. Peningkatan Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap dan ASI eksklusif dengan dukungan tenaga kesehatan. 
  4. Penguatan Koordinasi Lintas Sektor, termasuk kerja sama dengan tokoh masyarakat, pemimpin agama, dan organisasi masyarakat. 

Pemerintah Kabupaten Pamekasan berharap komitmen ini dapat memperkuat upaya bersama untuk mengatasi stunting, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga memberikan kontribusi bagi target nasional dalam menurunkan angka stunting secara signifikan. (Ziyad/Mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *