KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Hemodialisis atau cuci darah marak terjadi pada anak-anak dalam beberapa waktu belakangan.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur ada 8-10 anak harus menjalani cuci darah akibat gagal ginjal.
Sementara, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, sampai saat ini tidak ada pasien anak yang harus cuci darah karena gagal ginjal.
dr.Syaifuddin, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan saat On Air di Radio Karimata Dinamika Madura, menyampaikan prihatin karena akhir – akhir ini banyak kasus gagal ginjal terjadi pada anak – anak.
Ia menjelaskan penyebab terjadinya gagal ginjal terutama pada anak. Menurutnya gagal ginjal terjadi karena cairan yang masuk pada ginjal beracun.
Fungsi ginjal, kata dr. Syaifuddin adalah untuk menyaring hasil metabolisme tubuh yang berada dalam darah dan akan membuang hasil metabolisme yang tidak diperlukan tubuh melalui urine.
“Jadi jika yang dikonsumsi kita minuman atau makanan yang tidak sehat atau mengandung racun itu tidak baik karena itu memperberat kerja ginjal,” jelasnya.
Ia mengimbau kepada orang tua untuk memperhatikan konsumsi makanan anak.
“Dengan cara tidak konsumsi minuman yang mengandung pewarna dan bahan pengawet, serta memperbanyak minum air putih,” pungkasnya. (Lumi/Suk)