Komitmen Kemanusiaan Pemkab Pamekasan: Kesehatan Gratis hingga Fasilitas Disabilitas

KARIMATAMEDIA, PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten Pamekasan menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan peduli terhadap masyarakat, khususnya warga kurang mampu yang membutuhkan layanan kesehatan mendesak di rumah sakit, serta kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.

Bupati Pamekasan, Dr. Drs. K.H. Kholilurrahman, S.H., M.Si, mengatakan pemkab memastikan tidak ada warga Pamekasan yang terhambat mendapatkan pengobatan hanya karena persoalan biaya, terutama dalam kondisi kritis yang membutuhkan penanganan segera.

“Kalau ada warga Pamekasan yang kurang mampu dalam keadaan kritis dan butuh tindakan, maka rumah sakit harus mendahulukan penanganan pasien tersebut. Masalah biaya, jika tidak mampu dibayar oleh pihak rumah sakit, maka akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan,” tegasnya.

Baca Juga:  Berhasil Lampaui Target, Investasi Pamekasan Semester Pertama 2024 Tembus Rp 339 Miliar

Selain layanan kesehatan, Kholilurrahman juga menyoroti pentingnya kepedulian terhadap kaum disabilitas, khususnya dalam mengakses fasilitas ibadah di Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan. 

Ia berharap ke depan pemerintah daerah dapat membantu penyediaan fasilitas seperti lift, agar masjid benar-benar ramah bagi seluruh jamaah. Terlebih, Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan telah meraih peringkat kedua masjid terbaik se-Jawa Timur, di bawah masjid di Malang.

“Masjid modern itu bukan hanya tempat salat dan ngaji, tapi juga tempat pelayanan. Harus ada tulisan di depan masjid, musafir silakan mampir, kami siapkan snack, makan, dispenser, dan sebagainya. Itu pelayanan masjid modern saat ini. Kami harap bisa dibantu agar semakin bagus,” ujarnya.

Baca Juga:  Proses Penataan PKL, Parkir Area Food Colony Pamekasan Digratiskan

Pada kesempatan yang sama, Bupati juga menyinggung masih banyaknya rumah warga di Pamekasan yang kondisinya sangat tidak layak dan membahayakan keselamatan penghuninya. Salah satunya rumah seorang abang becak di wilayah Kangenan Pamekasan yang hanya dihuni seorang diri, dengan kondisi bangunan tinggal sekitar 15 persen kekuatannya.

“Kemarin kami tugaskan delapan OPD, termasuk Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, untuk turun langsung ke Kangenan. Rumahnya sangat tidak layak dan membahayakan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk segera ditangani,” pungkasnya. (Melli/Lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *