KARIMATAMEDIA, PAMEKASAN – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Pamekasan optimistis mampu menuntaskan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp377 miliar hingga akhir Desember 2025.
Hingga awal November, realisasi PAD telah mencapai Rp328 miliar atau sekitar 81,76 persen dari target.
Kepala BPKPD Pamekasan, Sahrul Munir, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai langkah optimalisasi untuk memaksimalkan penerimaan PAD dalam sisa waktu dua bulan terakhir tahun anggaran.
“Kami harapkan dan kami optimis PAD bisa tercapai 100 persen. Kami terus berupaya mendorong seluruh sektor agar penerimaan meningkat, terutama dari pajak daerah yang menunjukkan kenaikan signifikan tahun ini,” ujarnya kepada Karimata Media.
Menurutnya, PAD Pamekasan bersumber dari empat pos utama, yakni pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain PAD yang sah. Dari keempat pos itu, sektor pajak daerah menjadi tulang punggung dengan tren peningkatan yang cukup luar biasa.
Meski demikian, Sahrul mengakui bahwa tantangan utama di tahun ini adalah penurunan dana transfer dari pemerintah pusat yang diperkirakan berkurang lebih dari Rp200 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
“Dana transfer ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Karena ketika dana itu turun, otomatis perputaran ekonomi di daerah juga ikut melambat, dan hal itu berimbas pada pendapatan asli daerah,” jelasnya.
Ia menegaskan, meskipun terjadi penurunan transfer, pihaknya berharap realisasi PAD minimal dapat setara dengan capaian tahun sebelumnya. Evaluasi dan langkah-langkah optimalisasi terus dilakukan agar target PAD tahun ini dapat tercapai sesuai harapan.
“Kami ingin memastikan PAD 2025 tidak turun dari tahun sebelumnya, dan menjadi dasar untuk peningkatan di tahun 2026. Karena itu, evaluasi ini penting untuk memformulasikan strategi bagi setiap OPD penghasil agar mampu mencapai target 100 persen,” pungkasnya. (Ziyad/Lum)
Karimata Media Dinamika Madura