KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan mencatat jumlah desa terdampak kekeringan pada tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan, Achmad Zainullah, menyampaikan dari 11 kecamatan yang ada di Pamekasan, sebanyak 76 desa dan 231 dusun masuk dalam data wilayah terdampak kekeringan tahun ini. Rinciannya, 158 dusun berstatus kering langka, sementara 73 dusun masuk kategori kering kritis.
“Dari 11 kecamatan yang ada, hanya Kecamatan Pakong dan Kecamatan Kota yang tidak terdampak kekeringan tahun ini. Jumlahnya memang lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” ungkap Zainullah saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/9/2025).
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, jumlah desa terdampak kekeringan tercatat 76 desa dengan 269 dusun, terdiri dari 188 dusun kategori kering langka dan 81 dusun kering kritis.
Menurut Zainullah, penurunan angka kekeringan ini tidak lepas dari berbagai upaya pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam penyediaan sarana air bersih.
“Beberapa faktor yang berpengaruh adalah adanya program pengeboran sumur dan pipanisasi yang dibantu oleh Pemerintah Pusat maupun Kabupaten. Itu cukup efektif menekan sebaran wilayah kekeringan,” jelasnya.
Meski demikian, BPBD Pamekasan tetap menyiapkan langkah antisipasi, termasuk distribusi air bersih ke desa-desa terdampak agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Prinsipnya, meskipun ada penurunan, kami tetap siaga. Apalagi wilayah kering kritis masih ada dan harus mendapat perhatian lebih,” tegasnya. (Ziyad/Faz)