Anak Didik di ayasan Darussalam, Jungcangcang Pamekasan Saat Makan Bersama.

Tiga Tahun Konsisten, Yayasan Darussalam Pertahankan Program Makan Sehat Mandiri

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Yayasan Darussalam, Jungcangcang Pamekasan, memutuskan tidak ikut serta dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini yayasan tersebut membina 62 siswa, terdiri dari 5 murid MI, 18 murid Ta’am, 22 murid RA A, dan 18 murid RA B.

Kepala KB-RA Insan Cendekia dan MI Al-Qur’an Internasional (MIQI) Darus Salam, Suherman, menjelaskan ada dua alasan utama. Pertama, lembaga ini sudah memiliki program makan sehat sendiri dengan biaya Rp5.000 per anak setiap harinya. Kedua, para wali murid sepakat menolak setelah program MBG disosialisasikan.

“Kami bukan menolak bahasanya, karena sejak awal sudah punya program makan bergizi sendiri. Jadi kalau dibilang menolak kan kesannya kasar. Program ini sudah berjalan tiga tahun, bahkan sebelum ada MBG. Setelah kami sosialisasikan, wali murid sepakat tetap menggunakan program yang ada di lembaga,” jelas Suherman.

Ia menambahkan, sejak awal berdiri program makan sehat, langsung dikelola oleh guru. Bahkan beberapa lembaga lain sempat mencontoh, termasuk satu lembaga di Pademawu yang melakukan studi banding.

Menurutnya, sistem pembayaran dibuat fleksibel, bisa harian, mingguan, atau bulanan. 

“Per anak hanya lima ribu per hari. Kalau anak tidak masuk ya tidak usah bayar. Jadi ringan bagi wali murid dan tidak ada paksaan. Makanan pun dimasak pagi, sehingga ketika jam makan masih panas dan segar,” terangnya.

Suherman juga menyebut, ada beberapa siswa yang tidak mampu membayar, namun tetap difasilitasi. “Kalau ada anak yang tidak bisa bayar, guru ikut membantu dengan subsidi. Kami juga tidak membuka kantin atau jualan di sekolah sejak awal berdiri, supaya anak-anak benar-benar mendapatkan makanan sehat yang kami siapkan,” tegasnya.

Dengan pola ini, Yayasan Darussalam menegaskan tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik, sekaligus menjaga kepercayaan wali murid dalam mendukung kebutuhan gizi anak didik. (Ziyad/SL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *