KPID Jatim Saat Talk Show di Radio Karimata FM.

Hari Radio Nasional: Radio Tak Pernah Padam, Justru Kian Bersinar di Era Digital

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Setiap 11 September, Indonesia memperingati Hari Radio Nasional, momen lahirnya Radio Republik Indonesia (RRI) pada 1945. Radio yang dulu menjadi media komunikasi pertama, kini terus bertransformasi agar tetap relevan di tengah derasnya arus digitalisasi.

Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Jawa Timur, Aan Haryono, menyebut perjalanan radio tidak pernah mudah. Namun, radio terbukti mampu lintas generasi dan tetap hadir sebagai ruang penting bagi masyarakat.

“Radio itu sudah mengarungi banyak tantangan. Ada yang bilang radio hanya jadi teman saat senggang, tapi sebenarnya lebih dari itu. Radio mampu beradaptasi, berkolaborasi, dan membuka peluang baru di era digital,” ujarnya.

Menurut Aan, radio kini tidak hanya menjadi ruang dengar, tetapi juga hadir dalam bentuk visual, bacaan, hingga menjadi ruang curhat masyarakat. Radio disebut punya keistimewaan yang tidak dimiliki platform lain: menjadi penjernih informasi di tengah derasnya konten media sosial.

Ia mencontohkan bagaimana radio di Pamekasan mampu mengabarkan kondisi luar biasa (KLB) campak hingga literasi kesehatan kepada masyarakat. 

“Lewat radio, masyarakat bisa cepat tahu ciri-ciri campak. Itu bukti nyata radio hadir bukan sekadar hiburan, tapi menyelamatkan,” jelasnya.

Aan menegaskan, era digital justru menjadi pintu baru bagi radio untuk bermetamorfosis. Dari siaran udara hingga podcast, live media sosial, dan ruang citizen journalism, semua menjadi jalan untuk menjangkau pendengar baru.

“Kalau ada yang bilang era radio sudah selesai, itu salah besar. Justru ini adalah momentum bagi radio untuk berlari lebih kencang, mengubah perilaku masyarakat, dan menciptakan ekosistem penyiaran yang sehat,” tegasnya. (Ziyad/Lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *