KARIMATA.NET, BANYUWANGI – Operasi SAR tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali resmi ditutup pada Senin (21/07/2025) Sore setelah berlangsung selama 20 hari.
Keputusan ini diambil setelah enam hari perpanjangan pencarian tanpa menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Nanang Sigit P. H., S.IP., M.M, Kepala Kantor SAR Surabaya, selaku SMC (SAR Mission Coordinator) menyampaikan melalui sambungan Zoom bahwa penghentian ini merupakan hasil kesepakatan BASARNAS bersama instansi dan organisasi potensi SAR lainnya.
“Selain pertimbangan teknis, keputusan ini juga mengacu pada Undang-Undang Nomor : 29 Tahun 2014 serta Peraturan Pemerintah Nomor : 22 Tahun 2017,” ungkap Nanang.
Ia menambahkan, prosesi penutupan operasi SAR ditandai dengan penandatanganan Berita Acara oleh BASARNAS dan unsur SAR yang terlibat, seperti ASDP Ketapang, BMKG, KSOP, dan pihak perusahaan kapal.
Selama operasi, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian lewat jalur darat, udara, permukaan dan bawah laut. Kapal berhasil dideteksi bergeser ratusan meter dari titik awal, namun cuaca ekstrem di Selat Bali menghambat proses penyelaman.
“Meskipun telah dihentikan, namun jika nantinya ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR dapat dipertimbangkan untuk dibuka kembali,” tegas Nanang.
Hingga operasi ditutup, tim SAR gabungan telah mengevakuasi 49 korban, terdiri dari 30 selamat dan 19 meninggal dunia. Dari 19 korban meninggal, 4 di antaranya belum teridentifikasi. (Ziyad/Mel)