BGN Evaluasi Program Makanan Bergizi Gratis di Pamekasan

KARIMATAMEDIA, PAMEKASAN – Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menyusul munculnya kasus keracunan di sejumlah daerah, termasuk di Pamekasan.

Berdasarkan laporan YLBH-LBH Surabaya, sebanyak 37 siswa di Pamekasan dilaporkan mengalami keracunan MBG sepanjang September–Oktober 2025.

Menanggapi hal itu, BGN memastikan akan memperketat pengawasan keamanan pangan dengan menggandeng Balai POM untuk melakukan rapid test food secara berkala di seluruh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).

Langkah ini menjadi bagian dari kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) 1.000 Penjamah Pangan yang digelar di Pamekasan.

KTU KPPG Surabaya, Ainun Marifah, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari evaluasi nasional MBG.

“Bimtek ini bagian dari komitmen kami untuk memastikan setiap layanan Makanan Bergizi Gratis aman, higienis, dan berkualitas dengan prinsip zero case,” ujarnya.

Selain peningkatan kompetensi penjamah pangan, BGN juga melibatkan pakar gizi, ahli keamanan pangan, dan praktisi kuliner dari berbagai lembaga, termasuk Indonesian Chef Association (ICA). Mereka memberikan pelatihan langsung tentang standar kebersihan, pengolahan, dan pengawasan dapur MBG.

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dr. Nurjaeni, menegaskan pentingnya peran penjamah pangan dalam membangun generasi sehat dan cerdas.

“Menjadi penjamah makanan bukan hanya soal memasak, tetapi juga pengabdian. Dari dapur SPPG inilah kita menyiapkan generasi emas 2045,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, BGN juga meluncurkan langkah strategis peningkatan layanan MBG, antara lain:

  • Rapid test food rutin oleh Balai POM
  • Sertifikasi halal dan SLHS bagi semua SPPG
  • Penempatan chef profesional untuk transfer pengetahuan
  • Pemasangan CCTV dapur sebagai bentuk transparansi
  • Penguatan edukasi dan monitoring mutu makanan

Melalui langkah tersebut, BGN berharap program MBG menjadi bukan sekadar pemenuhan gizi, melainkan juga fondasi menuju generasi Indonesia sehat dan berdaya saing tinggi.

“Kami ingin setiap anak Indonesia mendapat makanan yang aman, halal, bergizi, dan penuh kasih dari tangan-tangan yang terlatih,” pungkasnya. (Ziyad/Lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *