KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Pemerintah akan melakukan imunisasi tambahan serentak di seluruh Puskesmas mulai 15 September 2025 untuk menekan lonjakan kasus campak di Pamekasan.
Upaya ini dilakukan setelah kasus campak di wilayah tersebut dinyatakan sebagai kejadian luar biasa.
Health Specialist UNICEF wilayah Jawa, Dr. Armunanto, M.PH, menyebut kondisi Pamekasan saat ini berbeda dengan sebelumnya karena jumlah kasus meningkat signifikan.
“Awalnya kasus di Pamekasan tidak sebanyak sekarang. Bahkan kematian akibat campak di Pamekasan sudah menjadi yang kedua tertinggi di Jawa Timur setelah Sumenep,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk mendukung imunisasi tambahan ini pemerintah tidak akan membebani APBD karena anggaran bersumber dari BLUD Puskesmas yang sudah tersedia di masing-masing wilayah.
“Dengan imunisasi tambahan serentak ini, semua anak baik yang sudah pernah maupun belum pernah mendapat vaksin tetap akan dilayani. Kalau anak sedang sakit, pemberian vaksin ditunda, tapi setelah sembuh tetap akan mendapatkan imunisasi,” ujarnya.
Dr. Armunanto menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap keamanan vaksin, karena vaksin campak diproduksi Bio Farma dan sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.
“Kalau setelah imunisasi anak panas, petugas kesehatan sudah menyiapkan obat penurun panas. Bahkan kalau ada efek samping lebih lanjut, pemerintah menanggung biaya perawatan di rumah sakit. Jadi vaksin ini aman dan halal,” tegasnya.
Ia menambahkan, bila cakupan imunisasi tambahan di Pamekasan mampu mencapai di atas 95 persen, maka herd immunity akan terbentuk dan penularan campak bisa dihentikan.
“Kasus terbanyak memang terjadi pada anak usia 1 sampai 4 tahun, maka kelompok usia itu yang diprioritaskan mendapat tambahan imunisasi,” pungkasnya. (Ziyad/Mel)
Karimata Media Dinamika Madura