Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kabupaten Pamekasan, Muttaqin, S.Sos, M.Si

Kopdes Merah Putih Ditargetkan Beroperasi Oktober 2025, Modal Awal Masih Minim

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Pasca dilaunching oleh Bupati Pamekasan beberapa waktu lalu, Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih ditargetkan mulai beroperasi secara nasional pada Oktober 2025. 

Namun, minimnya modal awal dan keterbatasan pendiri dinilai menjadi tantangan serius di lapangan.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kabupaten Pamekasan, Muttaqin, S.Sos, M.Si menyampaikan bahwa target operasional Kopdes Merah Putih mengikuti arahan Presiden saat peluncuran program ini. 

“Kalau target pengoperasiannya kita sesuai dengan target yang telah disampaikan oleh Presiden saat launching. Harapannya pada bulan Oktober sudah beroperasi secara nasional. ungkapnya saat ditemui Jurnalis Karimata di ruang kerjanya.

Namun hingga kini, lanjut Muttaqin, belum ada satu pun Kopdes di Pamekasan yang benar-benar mulai beroperasi.

“Karena koperasi ini semuanya koperasi baru terbentuk. Bukan koperasi yang sudah ada direvitalisasi, tapi semuanya koperasi baru,” jelasnya.

Modal awal yang dimiliki pun masih terbatas. Rata-rata pendiri hanya berkisar antara 20 hingga 50 orang dengan simpanan pokok antara Rp100 ribu hingga Rp 500 ribu, dan simpanan wajib Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu per bulan. Dengan kondisi ini, menurutnya, belum memungkinkan untuk memulai usaha secara riil.

“Dengan dana sebesar itu, rasanya belum mampu untuk memulai usaha saat ini. Jadi, menurut perkiraan saya, saat ini belum ada yang beroperasi,” ujarnya.

Muttaqin menyebut bahwa dana pembentukan koperasi berasal dari APBDes, seperti untuk rapat hingga biaya notaris. Sebagian besar notaris untuk 100 koperasi pertama dibantu oleh Pemerintah Provinsi, sedangkan sisanya dari APBDes masing-masing desa.

Adapun jenis usaha yang diarahkan oleh kementerian antara lain simpan pinjam, apotek desa, klinik desa, toko sembako, hingga jasa distribusi produk desa. Namun ia menilai, tanpa suntikan modal tambahan, koperasi belum bisa berjalan maksimal.

“Untuk usaha simpan pinjam saja, minimal harus punya modal awal Rp 500 juta. Itu khusus simpan pinjam. Usaha lain seperti penyaluran LPG atau pupuk juga butuh modal. Kalau hanya mengandalkan simpanan wajib anggota, ya belum cukup,” tegasnya.

Saat ini, Pemkab Pamekasan belum menyiapkan anggaran khusus untuk menopang operasional awal Kopdes Merah Putih. 

“Saya berharap mungkin tahun-tahun ke depan ada, tapi saat ini ya kita semua tahu kan kondisi Pemkab, kena efisiensi dan sebagainya. Saya bisa memaklumi kalau Pemkab belum ada dana untuk membantu Kopdes,” imbuhnya.

Untuk sementara, keberadaan koperasi ini difasilitasi di Balai Desa atau bahkan rumah pengurus. 

“Yang penting ada kantor dengan alamat yang jelas. Harapannya nanti, setelah berkembang dan punya usaha lancar, bisa punya kantor sendiri,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 189 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih diresmikan oleh Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman di Pendopo Ronggosukowati, Senin pagi (21/7/2025).

Peluncuran ini terdiri dari 178 koperasi desa dan 11 koperasi kelurahan yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Pamekasan, sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Koperasi ke-78. (Ziyad/Mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *