KARIMATA.NET, BANYUWANGI – Enam jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya telah diserahkan kepada pihak keluarga di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Kamis malam (03/07/2025).
Proses penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, didampingi Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko S., Kapolda Jawa Timur, serta unsur tim SAR gabungan. Keenam jenazah diberangkatkan dari Gilimanuk Bali dan tiba di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 20.15 WIB menggunakan lima unit ambulans, sebelum dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi.
Sebelumnya, sebanyak 21 dari 29 korban selamat yang berdomisili di Banyuwangi juga telah diserahkan kepada keluarga di lokasi yang sama pada Kamis sore sekitar pukul 16.40 WIB.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P. H., dalam keterangannya Kamis malam menyatakan bahwa pencarian korban hilang akan dilanjutkan dengan penyisiran laut menggunakan alut besar.
“Berdasarkan prediksi BMKG, gelombang laut di selatan Bali akan cukup tinggi. Untuk itu, kapal-kapal kecil kami tarik sementara demi keselamatan petugas,” ujarnya.
Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko S. menambahkan bahwa upaya pencarian diperkuat dengan perbantuan dari potensi SAR lainnya.
“Besok (Jumat) kami akan turunkan tambahan alut seperti LSTM KRI Teluk Ende, KRI Tongkol, serta heli dari Baharkam dan pihak swasta,” jelasnya dalam keterangan Kamis malam.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi juga mengingatkan tim SAR gabungan untuk tetap mengutamakan keselamatan personel di lapangan.
“Tim harus waspada, mengingat cuaca dan kondisi gelombang laut masih cukup ekstrem di wilayah selatan Bali,” tegasnya saat berada di Pelabuhan Ketapang.
Hingga Kamis malam pukul 22.00 WIB, KN SAR bersama unsur gabungan lainnya masih terus melakukan penyisiran di perairan Selat Bali untuk mencari korban yang belum ditemukan.
Data terakhir sebelumnya menyebutkan bahwa dari total 65 orang di atas kapal, sebanyak 23 orang ditemukan selamat, 5 meninggal dunia, dan 37 lainnya masih dalam pencarian. Kemudian setelah sebelumnya terdata lima korban meninggal, sekitar pukul 16.45 WIB jumlah korban meninggal bertambah menjadi enam orang. Korban terakhir yang ditemukan adalah anak-anak berusia sekitar tiga tahun. (Bam/Mel)