Taman Arek Lancor Diharap Jadi Taman Keluarga Yang Ramah Anak

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan merespon cepat informasi dari Radio Karimata terkait keluhan pendengar tentang sarana taman bermain anak di kawasan Arek Lancor. 

Warga menyayangkan sejumlah sarana sudah tidak layak, dinilai sangat berbahaya, bahkan ada anak yang menjadi korban luka di area bermain jungkat jungkit beberapa hari lalu.

Agus Priambodo Kabid Perencanaan Kajian Dampak Lingkungan dan Pengelolaan Lingkungan DLH Pamekasan kepada Karimata Media mengaku terima kasih atas informasi dan masukannya, pihak segera mengecek dan mengelas sarana yang rusak.

“Tadi malam (Selasa malam .red) kita lakukan pengelasan dan perbaikan yang rusak dan tak berfungsi, semoga warga juga saling menjaga serta merawatnya,” ungkapnya.

Sementara Bu Nana warga Pamekasan juga mengaku senang dengan respon cepat DLH, namun ia berharap perbaikan dan pemeliharaan sarana tersebut dilakukan berkala, tidak hanya sekali.

“Semoga perbaikan dan pemeliharaannya berkala, karena eman mas, biaya pembuatan sarana mahal, tapi jika tidak dirawat cepat rusak masak nunggu korban lagi?. Saya lihat tadi masih ada kok yg rusak dan berbahaya. Perosotan yang dijahit atau pecah dan besi yang berkarat, bahaya jika kena anak,” Kata Bu Nana.

Menurut Bu Nana, sebagai orangtua di Pamekasan sangat senang dengan penataan kota, terutama dengan adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH), sehingga area Arek Lancor bisa menjadi taman keluarga ramah anak yang disuka bagi anak-anak dan orangtua.

“Revitalisasi taman kota seperti Arek Lancor bagus sih, jika pagi buat jogging dan main anak, bahkan saat malam sudah banyak lampu, tinggal bagaimana warga juga merawat, menjaga dan merasa memiliki, jangan disalahgunakan dengan hal yang negatif,” ujar bu Nana.

Sebelumnya, ramai dikeluhkan pendengar Radio Karimata terkait taman arek lancor yang kurang terawat, bahkan ada korban luka karena bermain jungkat-jungkit dan tertusuk besi tajam, juga plorotan yang rusak serta yang bagian bawah dipasang Paving berbahaya jika anak jatuh terduduk di ujung plorotan. (Hendra/Ag)