KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Keluhan masyarakat terkait maraknya juru parkir (jukir) liar di Pamekasan mendapat tanggapan langsung dari Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman. Ia menegaskan perlunya penataan jukir agar tidak merugikan masyarakat dan daerah.
Bupati menyampaikan, pihaknya akan mengambil langkah serius untuk menertibkan para jukir yang tidak resmi. Salah satunya dengan mewajibkan jukir menggunakan seragam khusus.
“Jadi jukir itu memang harus dibelikan baju yang khusus untuk jukir. Yang tidak pakai baju itu tidak boleh menjadi jukir. Sehingga dengan demikian, bisa lebih tertib, jadi lebih tertata, tidak semuanya orang menjadi jukir,” tegas Bupati saat dialog di Radio Karimata, Kamis (12/6/2025).
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa menjadi tukang parkir pun membutuhkan keterampilan dan pemahaman.
“Karena jadi tukang parkir itu di situ harus punya ilmunya. Kadang-kadang, seharusnya bilang kanan-kanan, malah kiri-kiri. Setelah tertabrak baru bilang stop,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, Bupati berencana mengumpulkan semua elemen yang terlibat di lapangan, mulai dari jukir, petugas kebersihan, hingga Satpol PP, untuk mengikuti apel bersama.
“Saya akan mengundang petugas kebersihan untuk apel. Kita menyatukan tekad, kemudian bisa bersama-sama ke pendopo untuk alahan-alahan yang lebih detail lagi, termasuk jukir,” ucapnya.
Bupati juga membuka wacana sistem parkir berlangganan atau parkir berbasis digital menggunakan QRIS sebagai upaya mencegah kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kita akan mengkaji apakah parkir berlangganan itu akan dihidupkan kembali dan sifatnya wajib atau pakai karcis. Atau pakai barcode, sehingga setiap sepeda motor bayar pakai QRIS. Itu yakin nanti tidak ada kebocoran,” tambahnya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk memaksimalkan sektor pajak dan distribusi sebagai sumber PAD, termasuk memantau langsung tempat usaha seperti pertokoan dan restoran.
“Saya ingin mengaktifkan sektor pajak. Termasuk nanti akan saya lihat sendiri, seperti Mie Gacoan dan tempat-tempat yang lain. Distribusi juga sedang dikaji agar tidak ada kebocoran dan semuanya masuk ke PAD,” katanya.
Terakhir, Bupati berharap masyarakat ikut mendukung langkah penertiban jukir liar. Mereka yang tidak berseragam resmi akan dilarang beroperasi.
“Parkir liar yang tidak pakai rompi jukir, itu supaya dihindari dan nanti tidak boleh. Jadi semua yang berminat jadi jukir harus di bawah kendali kita,” pungkasnya. (Ziyad/Yg)