Kurdi (Baju Hitam) saat menemui Bupati Pamekasan K.H. Kholilurrahman, S.H., M.Si., di Pendopo Pamekasan (Doc-Karimata.net)

Viral di Facebook, Pemuda Asal Tlambah Sampaikan Maaf kepada Bupati Pamekasan

KARIMATA.NET, PAMEKASAN – Seorang pemuda bernama Kurdi asal Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Bupati Pamekasan, K.H. Kholilurrahman, Rabu (11/6/2025) siang.

Permintaan maaf ini bermula dari sebuah unggahan di akun Facebook bernama “Kurzawa”, yang berisi kata-kata kurang pantas ditujukan kepada Bupati Pamekasan.

Dalam pernyataannya, Kurdi mengakui bahwa unggahan tersebut adalah miliknya dan ia menyampaikan penyesalan atas perbuatannya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Pamekasan karena postingannya sempat membuat resah.

“Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman, dan kepada seluruh masyarakat Pamekasan. Saya menyesal atas unggahan saya di media sosial, dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ucap Kurdi saat ditemui di Pendopo.

Menanggapi permintaan maaf tersebut, Bupati Pamekasan, K.H. Kholilurrahman, S.H., M.Si., menyatakan menerima dengan lapang dada dan memberikan nasihat kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

“Saya tidak tahu adanya unggahan itu, dan baru tadi pagi saya mendapat informasi bahwa ada kejadian seperti ini. Tapi alhamdulillah, yang bersangkutan sudah menyampaikan permohonan maaf, dan saya menerimanya,” tutur Bupati Kholilurrahman.

Ia juga berharap agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyampaikan opini di ruang publik, baik secara lisan maupun tulisan.

“Saya harap ke depan masyarakat lebih berhati-hati terhadap ucapan, pendengaran, maupun penglihatan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang meresahkan seperti ini lagi,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kholilurrahman juga memberikan penjelasan mengenai kondisi keuangan daerah yang saat ini mengalami keterbatasan cukup serius. Menurutnya, hal tersebut perlu dipahami oleh masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman.

“Bayangkan, di Dinas PUPR saja dana yang tersedia hanya 700 juta rupiah. Karena beberapa dana kembali ke pusat, jadi dana yang masuk ke Pemerintah Kabupaten Pamekasan itu hanya 700 juta, dan itu untuk se-Pamekasan. Pembangunan jalan dan infrastruktur tentu sangat-sangat tidak cukup,” jelasnya.

Bupati menegaskan bahwa pemerintah tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menangani kebutuhan infrastruktur, namun keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama yang harus dikomunikasikan secara transparan kepada publik. (Ziyad/Lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *